AS, China dan Rusia Tawarkan Bangun Pembangkit Nuklir ke RI

Kamis 27 Feb 2025 - 15:39 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan bahwa tiga negara, yakni Amerika Serikat, China, dan Rusia, telah mengajukan proposal untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Proposal tersebut disampaikan melalui berbagai pertemuan dan pembicaraan serius dengan Kadin.  

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Aryo Djojohadikusumo, menjelaskan bahwa perusahaan dari ketiga negara telah menjalin komunikasi dengan anggota Kadin. Dari Amerika Serikat, Westinghouse Nuclear telah bermitra dengan Kadin dalam proyek ini.

Sementara itu, Rusia menyampaikan minatnya melalui Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei K. Shoigu, yang bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada 25 Februari. Rusia berencana membangun PLTN di Indonesia melalui BUMN Rosatom State Atomic Energy Corporation.  

China juga menunjukkan ketertarikannya melalui China National Nuclear Corporation (CNNC), yang memiliki monopoli di sektor nuklir negaranya. Tawaran ini disampaikan kepada Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie, dalam kunjungannya ke China pada November lalu.  

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa teknologi nuklir memiliki manfaat luas, tidak hanya untuk energi tetapi juga di bidang kesehatan dan pertanian. Namun, ia juga menyoroti bahwa Indonesia masih memiliki potensi besar dalam sumber energi lain seperti geotermal dan air.  

Di sisi lain, Greenpeace menilai bahwa tenaga nuklir bukan solusi utama untuk krisis iklim. Mereka mengajukan enam alasan, termasuk kontribusi yang kecil dalam pengurangan emisi, risiko keamanan yang tinggi, biaya mahal, waktu konstruksi yang lama, limbah beracun, serta industri nuklir yang dinilai semakin usang dibandingkan energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya dan angin.  

Pemerintah masih mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan terkait pembangunan PLTN, termasuk faktor keamanan, biaya, dan keberlanjutan dalam jangka panjang.(*)

Kategori :