Indonesia Menghadapi Krisis Kelapa: China Jadi Faktor Utama, Ini Data Sebenarnya

Jumat 28 Feb 2025 - 16:22 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Budi Setiawan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Indonesia kini menghadapi kelangkaan kelapa, yang salah satunya disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari China. 

Negeri Tirai Bambu semakin agresif dalam menyerap kelapa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang banyak digunakan untuk diolah menjadi santan sebagai pengganti susu dalam industri makanan dan minuman. 

Namun, pertanyaan muncul: apakah Indonesia benar-benar memanfaatkan potensi pasar China dengan maksimal

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 yang diadakan di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025), menyatakan bahwa kelangkaan kelapa di Indonesia salah satunya dipicu oleh tingginya permintaan dari China. 

"Contohnya, kita kekurangan kelapa karena kelapa kita banyak dibeli oleh China," ungkap Zulhas.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kelapa Indonesia banyak digunakan untuk membuat santan, yang kini semakin populer di China sebagai alternatif susu. 

"Sekarang, untuk membuat kopi di China banyak yang menggunakan santan sebagai pengganti susu," jelasnya.

Tingginya permintaan ini menyebabkan harga kelapa di pasar domestik melonjak. Meskipun hal ini menguntungkan petani, pasokan kelapa di dalam negeri semakin terbatas. 

"Kelapa harganya sangat mahal sekarang. Pertanian, khususnya hortikultura dan perkebunan, mulai menunjukkan hasil yang bagus, tapi sayangnya anak muda belum banyak tertarik," ujar Zulhas.

Namun, meskipun permintaan dari China tinggi, ekspor kelapa Indonesia ke negara tersebut tercatat fluktuatif. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekspor kelapa Indonesia ke China pada 2023 mencatatkan lonjakan signifikan, mencapai US$958,7 juta atau sekitar Rp 15,76 miliar. 

Akan tetapi, pada 2024, ekspor ini turun menjadi US$683,5 juta, yang mencerminkan bahwa Indonesia belum memiliki strategi ekspor yang konsisten dan matang.

Sementara itu, Vietnam justru berhasil meraih kesuksesan dengan ekspor kelapanya yang mencapai US$1,1 miliar pada 2024. Keberhasilan ini bukan tanpa sebab. 

Vietnam telah mengamankan perjanjian dagang dengan China, yang memastikan kelapa segar mereka dapat masuk pasar dengan lebih mudah.

Lebih dari 600 perusahaan di Vietnam terlibat dalam produksi dan pengolahan kelapa, membangun ekosistem yang kompetitif di pasar global. 

Kategori :