Radarlambar.bacaoran.co -Setelah beberapa waktu bungkam, Band Sukatani akhirnya buka suara mengenai tekanan yang mereka hadapi terkait lagu mereka yang viral, "Bayar Bayar Bayar." Melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka @sukatani.band pada Sabtu (1/3/2025), band asal Purbalingga ini mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami intimidasi dari pihak kepolisian sejak Juli 2024.
Dalam unggahan tersebut, Band Sukatani menjelaskan bahwa mereka dalam proses pemulihan pasca berbagai tekanan yang mereka hadapi, baik secara materiil maupun nonmateriil. Mereka mengungkapkan bahwa intimidasi yang diterima terkait lagu tersebut telah mencapai titik puncaknya, hingga mereka terpaksa mengunggah video klarifikasi melalui media sosial.
Band ini juga mengungkapkan kerugian yang mereka alami, baik dari segi finansial maupun sosial. Namun, mereka menyatakan bahwa dukungan dari berbagai pihak membuat mereka tetap kuat dan tidak menyerah. Salah satu momen penting yang diungkapkan adalah pemecatan vokalis mereka, Novi Citra Indriyati (Twister Angel), dari pekerjaan sebagai guru di sebuah sekolah dasar setelah identitasnya terungkap sebagai personel Band Sukatani. Novi dipecat tanpa diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi terkait keterlibatannya dalam band.
Terkait lagu "Bayar Bayar Bayar," dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti (gitaris) dan Novi, sebelumnya telah meminta maaf kepada Kapolri dan institusi kepolisian atas lagu tersebut. Dalam permintaan maafnya, mereka mengaku bahwa lagu itu dimaksudkan sebagai kritik terhadap oknum anggota kepolisian yang melanggar aturan. Lufti juga meminta agar video atau lagu yang telah tersebar di media sosial dihapus, dengan alasan adanya risiko di masa depan yang di luar tanggung jawab mereka.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menjelaskan bahwa polisi hanya melakukan klarifikasi dengan dua personel Band Sukatani mengenai maksud dan tujuan lagu tersebut. Artanto menegaskan bahwa klarifikasi yang dilakukan tidak ada unsur intervensi terhadap band tersebut.
Namun, masalah semakin rumit setelah muncul kabar bahwa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati di Banjarnegara memberhentikan Novi. Pihak sekolah mengklaim bahwa pemecatan terjadi sebelum video permintaan maaf Band Sukatani diunggah, dengan alasan Novi melanggar kode etik sebagai guru. Setelah adanya dukungan publik untuk Band Sukatani, pihak kepolisian mulai memeriksa kemungkinan adanya intimidasi terhadap band ini, yang kemudian dibenarkan oleh Sukatani.
Terakhir, Yayasan Al Madani yang menaungi SDIT Mutiara Hati menyatakan bahwa keputusan pemecatan Novi belum final, karena mereka belum mendapatkan klarifikasi dari Novi. Namun, klaim tersebut dibantah oleh Band Sukatani yang menegaskan bahwa Novi tidak diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan.
Kategori :