Danantara Pastikan Investasi dari Dividen BUMN, Tak Sentuh Dana Nasabah

Minggu 02 Mar 2025 - 13:30 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menegaskan bahwa pengelolaan dana dari perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan dilakukan secara hati-hati sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Pernyataan ini disampaikan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, dalam acara BNI Investor Daily Round Table di Jakarta, Kamis 27 Februari 2025 yang lalu.

Dony merespons kekhawatiran masyarakat di media sosial mengenai potensi penyalahgunaan dana atau investasi yang dikelola oleh Danantara. Kekhawatiran ini mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi pada Senin 24 Februari 2025 yang lalu. Sejumlah kalangan khawatir bahwa pengelolaan aset yang bernilai miliaran dolar AS dari perusahaan pelat merah, termasuk sektor perbankan, berisiko memengaruhi dana nasabah.

Dua Pilar Utama Danantara

Dony menjelaskan bahwa Danantara memiliki dua pilar utama dalam operasinya. Pilar pertama adalah sebagai agen pembangunan yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi strategis. Pilar kedua berfokus pada pengelolaan investasi untuk mendukung proyek-proyek nasional yang berkelanjutan.

Menurut Dony, di berbagai negara ternyata BUMN memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjadi salah satu peran utama Danantara. Pilar lainnya adalah investasi yang berorientasi pada pembangunan jangka panjang.

Ia juga menegaskan bahwa kekhawatiran publik mengenai kemungkinan penggunaan dana nasabah oleh Danantara adalah kesalahpahaman. Danantara hanya akan mengelola dana dari dividen yang dihasilkan BUMN, bukan dari simpanan nasabah di perusahaan-perusahaan tersebut.

Sumber Dana dari Dividen BUMN

Menurut Dony, investasi yang dilakukan Danantara murni berasal dari dividen atau keuntungan yang disetorkan BUMN. Dividen tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung ekspansi strategis nasional.

"Tidak ada pencampuran dana. Masyarakat tidak perlu khawatir karena dana nasabah di perusahaan BUMN tidak akan digunakan untuk investasi. Danantara hanya mengelola dividen yang menjadi kapasitas pembayaran kembali bagi perusahaan," tegas Dony.

Dalam menjalankan pengelolaan investasi, Danantara menunjuk Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) yang bertanggung jawab mengatur dan memaksimalkan portofolio investasi.

Dony menutup penjelasannya dengan menegaskan komitmen Danantara untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam seluruh proses investasi. "Kami memastikan seluruh investasi dikelola secara profesional dan sesuai dengan aturan yang berlaku, tanpa mengambil risiko terhadap dana nasabah," pungkasnya.(*)

Kategori :