Radarlambar.Bacakoran.co - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tengah memperjuangkan penambahan kuota pendamping bagi jemaah haji yang memiliki risiko kesehatan tinggi. Upaya ini dilakukan demi memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah, terutama lansia, penyandang disabilitas, serta mereka yang memiliki kondisi kesehatan khusus.
Dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (4/3/2025), Nasaruddin menegaskan pentingnya kehadiran pendamping dalam jumlah memadai. Menurutnya, kuota pendamping yang tersedia saat ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji Indonesia yang memerlukan bantuan intensif.
Kebutuhan Mendesak Tambahan Kuota Pendamping
Saat ini, kuota pendamping haji yang ditetapkan secara internasional berkisar 2.000 orang. Namun, angka tersebut dinilai belum memadai, mengingat jumlah jemaah yang memerlukan perhatian khusus terus meningkat setiap tahunnya. Nasaruddin mengungkapkan bahwa dalam program Safari Wukuf Mandiri yang diperuntukkan bagi jemaah dengan kondisi kesehatan tertentu, terdapat sekitar 1.000 hingga 1.500 jemaah yang membutuhkan pendampingan khusus.
Menurut Nasaruddin, kini pihaknya sedang mengupayakan tambahan kuota pendamping haji kepada pemerintah Arab Saudi. Kuota yang ada saat ini tidak cukup untuk melayani kebutuhan jemaah yang memiliki risiko tinggi. Pihaknya telah menyampaikan alasan yang sangat rasional kepada Menteri Haji dan Menteri Kesehatan Arab Saudi mengenai pentingnya penambahan tersebut.
Ia menegaskan bahwa komunikasi langsung dengan pemerintah Arab Saudi menjadi langkah strategis dalam memperjuangkan kuota tambahan tersebut. Jika usulan ini disetujui, diharapkan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia, terutama yang memerlukan bantuan khusus, dapat ditingkatkan secara signifikan.
Kendala Bahasa dan Budaya
Salah satu alasan utama di balik usulan ini adalah kendala bahasa dan budaya. Nasaruddin menyoroti bahwa hanya pendamping asal Indonesia yang mampu memahami bahasa dan budaya jemaah secara mendalam, sehingga mempermudah komunikasi selama proses ibadah di tanah suci.