Radarlambar.bacakoran.co -Kelompok Houthi di Yaman, yang telah terlibat aktif dalam mendukung warga Palestina di Gaza, melancarkan ultimatum terhadap Israel. Mereka menegaskan akan melanjutkan serangan angkatan laut terhadap Israel jika negara tersebut tidak mencabut blokade bantuan ke Gaza dalam waktu empat hari. Abdul Malik al-Houthi, pemimpin kelompok tersebut, mengungkapkan bahwa Houthi telah melakukan lebih dari 100 serangan terhadap kapal komersial dan militer di Laut Merah sejak November 2023, serta meluncurkan rudal dan drone ke arah Israel. Serangan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang menderita akibat konflik dengan Israel.
Sejak bulan lalu, setelah gencatan senjata Israel-Hamas, kelompok Houthi mengurangi intensitas serangannya. Namun, mereka kembali meningkatkan tekanan setelah Israel memblokir semua bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Blokade ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza, dengan pasokan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan yang semakin menipis. Rumah sakit di Gaza hampir tidak berfungsi karena kekurangan bahan bakar untuk generator darurat, dan lebih dari 100.000 orang terluka akibat serangan militer Israel.
Para petugas medis di Gaza, yang bekerja dengan peralatan yang sangat terbatas, terus berusaha memberikan layanan meski dalam kondisi ekstrem. Di tengah kelangkaan pasokan medis, mereka mengungkapkan bahwa jika bantuan tidak segera tiba, situasi ini akan semakin memburuk. Dalam menghadapi kondisi yang semakin buruk ini, kelompok bantuan internasional, seperti CARE, juga melaporkan bahwa truk yang membawa makanan dan bahan medis untuk Gaza telah dihentikan.
Houthi sendiri tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi Palestina, dan mereka menganggap langkah ini sebagai bagian dari perjuangan lebih luas untuk membela Gaza dari agresi Israel.
Kategori :