Sriwijaya merupakan kerajaan besar yang bercorak Buddha dan berpusat di Jambi dan Palembang. Didirikan oleh Dapunta Hyang, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, yang memperluas wilayah kekuasaannya melalui armada laut yang besar. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang sangat berpengaruh di Asia Tenggara.
6. Kerajaan Mataram Kuno (Abad ke-8 Masehi)
Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah dan didirikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini berkembang pesat pada masa pemerintahan Raja Balitung yang memperkuat struktur pemerintahan dan mulai mengembangkan pusat perdagangan. Mataram Kuno merupakan kerajaan agraris yang kehidupan ekonominya bergantung pada pertanian.
7. Kerajaan Kediri (Abad ke-12 Masehi)
Kerajaan Kediri berasal dari pembagian Kerajaan Kahuripan yang dilakukan oleh Raja Airlangga. Kediri menjadi kerajaan yang berkembang pesat dengan perekonomian yang bergantung pada perdagangan. Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, kerajaan ini mencapai puncaknya, dan kediri dikenal dengan budaya serta tata sosialnya yang teratur.
8. Kerajaan Singasari (Abad ke-13 Masehi)
Singasari, yang didirikan oleh Ken Arok, menjadi kerajaan yang makmur pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Kerajaan ini terkenal dengan hubungan internasionalnya serta pengaruh agama Buddha aliran Tantrayana yang berkembang di wilayahnya. Singasari juga dikenal dengan kekuatan militernya yang sangat besar.
9. Kerajaan Majapahit (Abad ke-13 Masehi)
Majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh Raden Wijaya. Puncak kejayaannya dicapai pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, yang diperkuat dengan kebijakan Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya. Majapahit memiliki wilayah yang hampir mencakup seluruh Indonesia saat ini, dan menjalin hubungan dengan berbagai negara di Asia Tenggara.
10. Kerajaan Samudra Pasai (Abad ke-13 Masehi)
Samudra Pasai, kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan sekitar abad ke-12. Kerajaan ini memiliki posisi strategis di Selat Malaka, yang menjadikannya sebagai jalur perdagangan utama antara dunia Arab, India, dan Tiongkok. Samudra Pasai juga dikenal sebagai pusat studi Islam pada masa kejayaannya, namun kemudian mengalami kemunduran pada abad ke-15.