PESISIR TENGAH - Memasuki H+7 Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, arus balik lebaran di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) masih terus menunjukkan peningkatan signifikan. Sejumlah loket bus, terutama yang melayani rute Krui menuju Jakarta dan Bogor, terlihat dipadat calon penumpang.
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan, Ronal Erwanda, S.E., mendampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pesbar, Ariswandi, S.Sos., M.P., mengatakan, mobilitas masyarakat pasca lebaran masih berlangsung cukup tinggi, khususnya bagi mereka yang hendak kembali ke kota-kota besar untuk bekerja maupun mencari peluang baru, terutama yang menggunakan kendarana angkutan bus hingga kini masih ramai.
“Pantauan pada Senin 7 April 2025, menunjukkan bahwa lonjakan penumpang masih terjadi di beberapa loket bus di Kecamatan Pesisir Tengah,” kata Ronal Erwanda.
Ditambahkannya, salah satu yang paling menonjol yakni di loket Perusahaan Otobus (PO) Meidina Karya Utama (MKU), sebuah perusahaan otobus yang melayani rute Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) itu masih di padati penumpang tujuan Jakarta dan Bogor. Bus MKU menjadi pilihan utama masyarakat karena jangkauan rutenya yang luas, kenyamanan layanan, serta ketersediaan jadwal keberangkatan yang cukup fleksibel. Lonjakan jumlah penumpang ini merupakan fenomena rutin yang terjadi setiap tahun saat musim mudik dan arus balik lebaran.
“Berdasarkan pemantauan di sejumlah loket bus, terutama di loket MKU yang berada di Kecamatan Pesisir Tengah, hingga saat ini masih dipadati oleh penumpang yang akan berangkat menuju Jakarta dan Bogor. Ini menunjukkan bahwa arus balik lebaran masih cukup tinggi,” jelasnya.
Dikatakannya, sebagian besar penumpang merupakan warga Pesbar, khususnya dari wilayah Krui dan sekitarnya, yang hendak kembali ke tempat mereka bekerja atau beraktivitas di perantauan. Tidak sedikit pula yang merupakan pemudik yang memanfaatkan momentum lebaran untuk beristirahat sejenak di kampung halaman, dan kini harus kembali menjalani rutinitas di kota besar.
“Sebagian besar masyarakat Krui menggunakan jasa angkutan umum seperti bus MKU untuk kembali ke Jakarta, Bogor, maupun kota besar lainnya. Lonjakan penumpang ini bisa jadi disebabkan oleh banyaknya warga yang merantau, baik untuk bekerja maupun mencari peluang usaha di luar daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Ronal juga menyebut bahwa arus kedatangan dari kota besar menuju Krui, seperti dari Jakarta dan Bogor, justru mengalami penurunan. Hal ini cukup kontras dibandingkan dengan arus keberangkatan yang justru meningkat tajam.
“Kalau untuk arah sebaliknya, dari Jakarta dan Bogor ke Krui, sejauh ini justru masih minim. Kemungkinan karena sebagian besar warga yang merantau sudah kembali ke kampung halaman saat sebelum atau pada puncak lebaran,” pungkasnya. *