Pasca Lebaran, Harga dan Stok Elpiji Masih Tinggi dan Sulit

Selasa 08 Apr 2025 - 18:50 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Nopriadi

WAYTENONG - Setelah puncak perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, harga jual gas Elpiji ukuran 3 kilogran dan ketersediaan pasokannya di Kabupaten Lampung Barat belum sepenuhnya stabil.

Fenomena ini memunculkan harapan dari masyarakat agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat terus melaksanakan penertiban dan pengawasan dalam pendistribusian gas elpiji 3 kg ke konsumen, sebagaimana yang dilakukan menjelang Lebaran.

Berdasarkan pengamatan di beberapa wilayah, seperti di Kelurahan Fajarbulan, Kecamatan Waytenong, dan beberapa area lainnya, warga mengeluhkan tingginya harga gas Elpiji ukuran 3 kg yang masih berada di kisaran Rp28.000 hingga Rp30.000 per tabung.

Harga yang jauh lebih tinggi dari harga normal ini, tentu saja menjadi beban bagi banyak keluarga, khususnya ibu rumah tangga yang bergantung pada gas elpiji untuk kebutuhan sehari-hari.

Neng, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Waytenong, mengungkapkan rasa frustrasinya terkait dengan harga dan ketersediaan gas elpiji yang masih jauh dari harapan.

Ia mengatakan bahwa hingga saat ini, ia terpaksa memesan gas beberapa hari sebelumnya di kios penyalur karena pasokan yang terbatas. Bahkan, harga yang harus dibayarkan untuk satu tabung gas elpiji ukuran 3 kg masih menyentuh angka Rp30.000.

"Sampai sekarang harganya masih tinggi, Bang. Kami juga belinya harus pesan dulu, nggak bisa langsung karena di kios-kios rata-rata kosong. Karena itu kami berharap penjualan gas elpiji 3 kg ini kembali stabil, baik dalam ketersediaan maupun harga," ungkap Neng dengan nada kecewa.

Menurutnya, harga Rp25.000 per tabung masih dalam batas kewajaran, meskipun sebenarnya harga normal gas tersebut jauh lebih rendah. Kendati demikian, warga berharap ada upaya dari pemerintah daerah agar harga dan ketersediaan gas elpiji dapat kembali normal. 

Sebelumnya, menjelang Lebaran, Pemkab Lampung Barat melalui dinas terkait sempat melakukan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan gas elpiji 3 kg. 

Operasi pasar ini dilakukan setelah keluhan masyarakat meningkat akibat kesulitan mendapatkan gas serta lonjakan harga yang mencapai Rp50.000 per tabung.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan pengendalian harga agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang wajar.

Masyarakat berharap, pasca Idul Fitri, pemerintah dapat kembali memfokuskan perhatian pada stabilitas harga dan distribusi gas elpiji 3 kg, mengingat betapa vitalnya produk ini dalam kehidupan sehari-hari. 

Stabilitas harga dan ketersediaan gas elpiji akan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan warga, terutama di tengah-tengah kondisi ekonomi yang masih sulit. *

Kategori :