RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Petty Tunjungsari, putri dari mendiang seniman legendaris Titiek Puspa, menyampaikan tanggapannya atas pernyataan Ahmad Dhani terkait isu royalti lagu Kupu-Kupu Malam yang kembali mencuat usai dibawakan ulang oleh grup band NOAH.
Dalam kesempatan wawancara di Studio Trans TV, Jakarta pada Senin (14/4), Petty menilai bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan persoalan royalti. Ia menyebut keluarga masih berada dalam suasana berkabung pasca kepergian sang ibunda.
Petty mengatakan bahwa makam Titiek Puspa bahkan masih tampak baru, sehingga terlalu dini jika harus membahas hal-hal seperti pembagian royalti atau hak cipta. Ia menyampaikan bahwa keluarga lebih memilih untuk fokus pada proses berduka dan mengenang warisan karya sang ibu.
Lebih lanjut, Petty menjelaskan bahwa segala urusan hak cipta serta distribusi royalti telah dipercayakan sepenuhnya kepada label musik Musika sejak lama. Menurutnya, jika terdapat isu mengenai pembayaran royalti, hal tersebut merupakan urusan internal label dan tidak semestinya menjadi konsumsi publik.
Ia menyebut bahwa kontrak kerja sama dengan Musika telah berlangsung selama bertahun-tahun dan telah berjalan sesuai sistem yang berlaku di industri musik. Oleh karena itu, hal-hal terkait pembayaran royalti dinilainya sudah terkelola dengan profesional.
Dalam pandangannya, mendiang Titiek Puspa selama hidupnya juga tidak pernah mempermasalahkan ketika karyanya dibawakan ulang oleh musisi lain. Petty menyampaikan bahwa sang ibu lebih mengedepankan nilai dan pesan dari karya seni ketimbang polemik soal hak finansial.
Petty menegaskan bahwa dirinya kini merasa bertanggung jawab untuk menjaga warisan budaya tersebut. Ia menyebut bahwa jika tidak menjaga karya ibundanya, maka dirinya akan merasa bersalah sebagai penerus keluarga.
Ia juga menyampaikan harapannya agar para musisi, termasuk Ahmad Dhani, dapat bersikap lebih bijak dalam menanggapi isu-isu seperti ini. Menurut Petty, penting untuk menenangkan diri dan tidak terburu-buru menyimpulkan sesuatu tanpa data yang lengkap.
Petty juga menyoroti pentingnya solidaritas di antara para pelaku industri musik Indonesia. Ia menilai bahwa pencipta lagu, penyanyi, dan musisi merupakan satu ekosistem yang saling membutuhkan dan harus saling menghargai satu sama lain.
Petty menegaskan bahwa tanpa penyanyi, lagu tidak akan hidup, dan sebaliknya, penyanyi juga membutuhkan musisi agar dapat tampil maksimal. Oleh karena itu, ia berharap agar semangat kolaborasi dan kebersamaan dapat terus dijaga.
Sebagai bagian dari keluarga seniman besar, Petty menyampaikan komitmennya untuk terus menjaga dan melestarikan karya-karya Titiek Puspa sesuai dengan regulasi yang berlaku. Ia mengaku bahwa menjaga warisan tersebut merupakan bentuk penghormatan dan tanggung jawab moral.
Sebelumnya, Ahmad Dhani sempat menyoroti belum maksimalnya distribusi royalti lagu Kupu-Kupu Malam oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), terutama untuk versi yang dibawakan oleh NOAH. Ia bahkan mengutarakan niat untuk menanyakan hal ini secara langsung kepada Ariel, vokalis NOAH.
Titiek Puspa sendiri menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (10/4) di RS Medistra, Jakarta, setelah menjalani perawatan intensif pasca operasi akibat pendarahan otak. Kepergian beliau menjadi duka mendalam bagi dunia seni Tanah Air.