
Tujuannya adalah memahami pola penggunaan aplikasi dan meningkatkan pengalaman pengguna, meskipun konten percakapan tidak ikut disimpan.
7. Grok – Minim Data, Tapi Picu Kontroversi
Dikembangkan oleh xAI, perusahaan milik Elon Musk, Grok termasuk yang paling sedikit mengakses data—hanya tiga kategori: kontak pengguna, identifikasi perangkat, dan data teknis.
Meski terlihat minim, Grok menjadi sorotan karena diduga menggunakan data publik dari platform X (sebelumnya Twitter) sebagai bahan pelatihan AI. Isu ini sedang dalam penyelidikan oleh otoritas Uni Eropa karena diduga melanggar aturan GDPR.
Jangan Asal Klik! Pahami Risiko di Balik Chatbot AI
Meningkatnya penggunaan chatbot AI membawa banyak manfaat, dari menyelesaikan pekerjaan hingga membantu belajar. Namun, kenyataannya, hampir semua chatbot ini memiliki potensi risiko karena aktivitas pengumpulan data yang cukup intens.
Pengguna perlu lebih waspada dan memeriksa izin aplikasi, memahami data apa saja yang dikumpulkan, serta menghindari memasukkan informasi yang bersifat rahasia. Bijak menggunakan teknologi bukan hanya soal manfaat, tapi juga soal menjaga privasi.(*)