SEKINCAU — Di balik kokohnya tembok yang mulai disusun dan derap langkah para relawan yang menyingsingkan lengan baju, pembangunan Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sekincau, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tidak hanya menjadi peristiwa fisik, melainkan juga representasi dari kekuatan iman, harapan, dan kebersamaan umat.
Pembangunan yang digagas dengan semangat gotong royong ini menyatukan berbagai elemen masyarakat—tokoh agama, pengurus ranting NU, hingga warga biasa—dalam satu tekad: membangun rumah besar bagi umat, tempat nilai-nilai keislaman tumbuh dan pengabdian disemai.
Ketua MWCNU Sekincau, Ustaz Wawan Kurniawan, mengungkapkan kebanggaan dan syukur mendalam atas perhatian serta dukungan penuh dari PCNU Lambar.
Ia menegaskan bahwa kehadiran langsung Kyai Imam dalam proses ini menjadi pemantik semangat yang luar biasa.
“Ini bukan sekadar kunjungan, tapi simbol cinta dan kepedulian terhadap perjuangan umat. Kami merasa sangat terhormat dan makin yakin bahwa perjuangan ini akan membawa keberkahan,” ungkap Ustaz Wawan
Gedung ini dirancang bukan semata-mata untuk aktivitas administratif, tetapi sebagai ruang tumbuhnya nilai-nilai keislaman, pusat pembelajaran, sekaligus tempat bertemunya gagasan dan pengabdian. Ia adalah simbol bahwa kekuatan umat terletak pada persatuan, ketulusan, dan kerja sama.
Apa yang terjadi di Sekincau hari ini adalah pelajaran berharga: bahwa perubahan besar dimulai dari hal sederhana, dari tangan-tangan yang bersatu, dari hati yang ikhlas berbagi.
Pembangunan ini menjadi penanda bahwa NU di akar rumput tak pernah kehilangan ruh perjuangannya. Justru dari desa-desa seperti Sekincau-lah, semangat membangun bangsa tumbuh dan mengakar kuat.