Rarlambar.bacakoran.co -Sulawesi Utara (Sulut) kembali mencatatkan pencapaian penting dalam dunia ekspor. Kali ini, teripang susu putih (Holothuria fuscogilva) berhasil menembus pasar Amerika Serikat. Sebanyak 273,3 kilogram komoditas laut ini terbang menuju pasar internasional dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, pada 19 April 2025, menandai ekspor perdana yang penuh harapan.
Keberhasilan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi sektor perikanan di Sulut. Teripang susu putih, yang dikenal dengan nama internasional white teatfish, adalah salah satu komoditas laut bernilai tinggi yang sangat sensitif dalam regulasi perdagangan internasional. Proses pengirimannya membutuhkan sejumlah prosedur ketat untuk memastikan kualitas dan legalitas produk.
Standar Internasional Terpenuhi dengan Dukungan Karantina
Sebelum bisa terbang ke pasar AS, teripang ini menjalani serangkaian pemeriksaan yang ketat. Tim dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulut melakukan pengecekan fisik serta kelengkapan dokumen yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan negara tujuan. Sebab teripang susu putih termasuk di daftar Apendiks II CITES yang berarti perdagangannya dibatasi serta harus disertai dokumen yang sah dalam menghindari penolakan ekspor.
Keberhasilan ini tak lepas dari pengawasan yang ketat, dengan Kepala Karantina Sulut, I Wayan Kertanegara, yang menekankan pentingnya kelengkapan dokumen. Tanpa sertifikat yang lengkap, ekspor dapat berujung pada kerugian besar, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ekspor yang Membuka Peluang Ekonomi Baru
Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, menyambut baik langkah ini sebagai bagian dari strategi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, jika komoditas seperti teripang susu putih dapat dibudidayakan dengan cara yang berkelanjutan, peluang untuk memperluas pasar ekspor akan semakin besar.
Teripang susu putih dikenal menjadi bahan makanan bernilai tinggi serta juga digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara. Namun, karena populasinya yang terancam, perdagangan teripang susu putih diatur ketat, menjadikannya komoditas yang sangat bergengsi di pasar internasional.
Kerja Sama yang Mendorong Sukses Ekspor
Keberhasilan ekspor ini tidak terlepas dari sinergi berbagai pihak. Dari Bea Cukai, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, BPPMHKP, hingga Pemerintah Provinsi Sulut, semua lembaga terkait bekerja sama untuk memastikan kelancaran proses ekspor. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, lembaga terkait, dan pelaku usaha menunjukkan bahwa produk lokal Indonesia, dengan persiapan dan kerja sama yang matang, memiliki peluang besar untuk bersaing di pasar dunia, tanpa mengorbankan kelestarian alam.
Melalui langkah pertama Sulawesi Utara menunjukkan jika sektor perikanan serta kelautan daerah ini memiliki potensi besar yang terus berkembang. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan terus memperhatikan kualitas serta regulasi internasional, ekspor teripang susu putih bisa menjadi langkah awal dari ekspor komoditas laut lainnya yang membawa dampak positif bagi perekonomian lokal dan nasional. (*)
Kategori :