Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan 13 Orang, TNI Terus Lakukan Investigasi

Selasa 13 May 2025 - 12:40 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co – Sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di kawasan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Peristiwa tersebut terjadi ketika tim TNI sedang melakukan prosedur rutin pemusnahan amunisi di tiga lubang yang telah disiapkan.

Proses awal berjalan lancar. Pemusnahan pada dua lubang pertama berhasil dilakukan sesuai rencana. Namun, saat tim mulai menyusun bahan peledak di lubang ketiga, terjadi ledakan mendadak yang menimbulkan korban jiwa.

Amunisi yang dimusnahkan terdiri dari berbagai jenis, di antaranya peluru kaliber kecil dan besar, granat tangan, mortir, serta amunisi lainnya yang telah melewati batas masa pakai. Pemusnahan dilakukan karena penyimpanan amunisi kedaluwarsa dalam jangka panjang dapat memicu potensi bahaya, terutama jika disimpan di gudang tanpa digunakan.

TNI menyatakan bahwa kegiatan pemusnahan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan untuk menjaga keamanan gudang persenjataan. Pemusnahan dilakukan dengan cara memasukkan amunisi ke dalam lubang, lalu meledakkannya dengan pengawasan ketat.

Dari hasil identifikasi, empat korban dari unsur militer yang meninggal terdiri dari Kepala Gudang Pusat Munisi III Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Mayor Cpl Anda Rohanda, serta dua anggota lainnya yakni Koptu Eri dan Pratu Aprio. Sementara sembilan korban lainnya merupakan warga sipil yang berada di sekitar lokasi.

Seluruh jenazah telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk penanganan lebih lanjut. Satuan TNI langsung membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab utama ledakan. Penelusuran dilakukan terhadap seluruh tahapan prosedur, termasuk kesiapan teknis, pengamanan, serta kondisi amunisi yang dimusnahkan.

Pihak militer berjanji akan menyampaikan hasil investigasi secara terbuka begitu proses penyelidikan selesai, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas insiden yang menelan korban jiwa ini.(*)

Kategori :