Optimalkan Produksi Pertanian, Camat Krui Selatan Dorong Perbaikan Jaringan Irigasi

Minggu 18 May 2025 - 17:32 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahidin

KRUI SELATAN - Dalam rangka meningkatkan hasil produksi pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal, Pemerintah Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mendorong adanya perbaikan serta pembangunan jaringan irigasi di sejumlah lahan sawah milik warga. Hal ini sangat penting, mengingat hingga saat ini masih banyak lahan persawahan di beberapa pekon yang belum memiliki infrastruktur irigasi yang memadai.

Camat Krui Selatan, Akhmad Firsada Indah, S.Sos., M.M.,mengatakan bahwa, sektor pertanian di wilayahnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan, khususnya dalam hal produksi padi. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya tergarap optimal lantaran terbatasnya fasilitas pendukung, terutama jaringan irigasi yang menjadi sumber utama suplai air bagi sawah-sawah warga.

“Kondisi infrastruktur pertanian kita, khususnya jaringan irigasi di lahan sawah, masih ada yang belum memadai. Ini sangat mempengaruhi produktivitas petani karena air merupakan elemen vital dalam proses bercocok tanam,” katanya.

Menurutnya, beberapa wilayah pekon yang berada di Kecamatan Krui Selatan bahkan masih sering mengalami genangan atau banjir saat musim penghujan tiba. Hal ini bukan semata-mata karena curah hujan yang tinggi, melainkan juga disebabkan oleh saluran irigasi yang tidak berfungsi secara optimal atau bahkan rusak.

“Salah satu contohnya di wilayah Pekon Mandiri Sejati, Pekon Way Suluh dan lainnya. Ketika musim hujan datang, banyak lahan sawah yang terendam air hingga mengganggu proses tanam dan bahkan bisa menyebabkan gagal panen,” jelasnya.

Dijelaskannya, kondisi ini terjadi salah satunya karena saluran irigasi yang ada tidak mampu mengalirkan dan mengatur volume air dengan baik. Karena itu, perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi di wilayah tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kecamatan semata, namun memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan instansi teknis terkait di tingkat kabupaten maupun provinsi.

“Kondiri ini juga diharapkan dapat menjadi prioritas agar hasil panen petani dapat meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dengan sistem irigasi yang baik, petani akan lebih mudah dalam mengatur pola tanamnya,” katanya.

Masih kata dia, tidak hanya saat musim hujan, tetapi juga bisa menanam di luar musim jika tersedia pasokan air yang mencukupi. Hal ini tentu akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan petani. Saat ini harga gabah kering panen di pasaran masih tergolong tinggi, yakni mencapai Rp6.500 per kilogram sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kondisi tersebut seharusnya menjadi momentum bagi petani untuk meningkatkan produktivitas, namun tentu saja harus ditunjang oleh infrastruktur yang memadai.

“Dengan harga gabah yang baik seperti sekarang, seharusnya petani bisa meraih keuntungan lebih besar. Namun, jika pengelolaan lahannya terkendala karena masalah irigasi, maka potensi tersebut bisa terbuang percuma. Maka dari itu, kita sangat berharap pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi segera menjadi perhatian serius,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, sebagian besar sawah di Kecamatan Krui Selatan merupakan sawah tadah hujan, yang sangat tergantung pada musim dan curah hujan. Kondisi ini membuat keberadaan jaringan irigasi semakin krusial, karena menjadi satu-satunya solusi dalam menjaga keberlanjutan kegiatan bercocok tanam, terutama saat musim kemarau tiba.

“Sejumlah lahan sawah di wilayah ini, sistem pengairannya masih mengandalkan hujan. Kalau musim kemarau datang lebih awal atau curah hujan tidak menentu, maka petani akan kesulitan menanam. Karena itu dengan adanya jaringan irigasi yang baik, risiko ini bisa ditekan,” pungkasnya.(yayan/*) 

 

Kategori :