Radarlambar.bacaokoran.co- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pandangannya mengenai keterkaitan antara penghasilan, kesehatan, dan kecerdasan masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat dengan penghasilan tinggi umumnya memiliki tingkat kesehatan dan kecerdasan yang lebih baik dibandingkan mereka yang berpenghasilan lebih rendah.
Pemerintah menganggap bahwa pendapatan sebesar Rp15 juta per bulan mencerminkan taraf hidup yang sehat dan cerdas, serta menjadi salah satu ciri dari negara maju.
Pendapatan masyarakat Indonesia yang masih berada di kisaran Rp5 juta menurutnya belum mencerminkan status sebagai negara maju. Karena itu, strategi pemerintah diarahkan pada peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat agar dapat mendorong kenaikan penghasilan secara umum.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, indikator sederhana seperti penghasilan bulanan dianggap cukup mewakili kemajuan suatu bangsa. Jika dalam suatu kelompok besar masyarakat masih banyak yang belum mencapai pendapatan Rp15 juta per bulan, hal ini menjadi cerminan bahwa pembangunan belum merata dan masih perlu ditingkatkan.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, juga pernah menyampaikan bahwa pendapatan ideal untuk hidup layak di Jakarta berada di rentang Rp10 juta hingga Rp15 juta per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) pun pernah mengeluarkan data bahwa biaya hidup di Jakarta mencapai sekitar Rp14,9 juta per bulan berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup tahun 2022.
Survei tersebut mencakup konsumsi rumah tangga, termasuk makanan, transportasi, pulsa, dan kebutuhan dasar lainnya, yang menunjukkan bahwa untuk hidup nyaman di kota besar seperti Jakarta, penghasilan di atas Rp10 juta menjadi suatu kebutuhan mendesak. Selain Jakarta, kota-kota lain seperti Bekasi dan Surabaya juga termasuk dalam daftar wilayah dengan biaya hidup tertinggi di Indonesia.(*)