Radarlambar.bacakoran.co - Dua peneliti dari Cambridge University dan Columbia University mengusulkan pendekatan revolusioner dalam eksplorasi luar angkasa: membangun jalur antariksa dari Bulan menuju orbit Bumi.
Konsep ini menantang pendekatan konvensional yang selama ini bergantung pada roket, yang membutuhkan bahan bakar dalam jumlah besar dan biaya tinggi.
Struktur ini akan memanfaatkan titik Lagrange, lokasi di mana gravitasi Bumi dan Bulan saling menyeimbangkan.
Kabel akan ditambatkan di permukaan Bulan dan menggantung ke arah Bumi, namun tidak menyentuh atmosfer. Dengan posisi ini, gaya tarik yang bekerja jauh lebih kecil dibandingkan jika kabel ditambatkan dari Bumi.
Peneliti menyebutkan bahwa material berbasis karbon seperti Zylon dinilai cukup kuat untuk menopang struktur sepanjang puluhan ribu kilometer tersebut. Secara teori, proyek ini memungkinkan transportasi logistik menuju Bulan dengan efisiensi bahan bakar hingga 70 persen lebih hemat dibanding sistem saat ini.
Selain membuka akses lebih murah dan aman menuju Bulan, struktur ini juga memungkinkan eksplorasi titik Lagrange yang memiliki potensi besar untuk riset antariksa jangka panjang, pembangunan stasiun luar angkasa, bahkan sebagai jalur awal kolonisasi luar angkasa.
Meskipun realisasi proyek masih bergantung pada perkembangan teknologi material dan investasi besar, usulan ini menandai langkah penting menuju era baru perjalanan luar angkasa yang lebih efisien dan berkelanjutan.(*)