BALIKBUKIT - Kabupaten Lampung Barat mencatat capaian positif dalam sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari retribusi pelayanan kesehatan. Hingga akhir Mei 2025, pendapatan yang bersumber dari layanan kesehatan telah menembus angka Rp17,1 miliar atau 42,26 persen dari total target yang ditetapkan tahun ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lampung Barat, Drs. Daman Nasir, M.P., Rabu (4/6/2025). Menurutnya, target pendapatan tahun 2025 dari retribusi pelayanan kesehatan yang dikelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mencapai lebih dari Rp40,4 miliar.
"Realisasi ini menjadi sinyal positif bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan terus meningkat, dan tentu berdampak baik pada kemandirian fiskal daerah," ujar Daman.
Dijelaskannya, pendapatan retribusi ini bersumber dari dua sektor utama: RSUD Alimuddin Umar dan 15 UPT Puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan. RSUD Alimuddin Umar ditargetkan menyumbang Rp22 miliar lebih, dan hingga saat ini telah mencapai Rp10 miliar. Sementara itu, gabungan 15 Puskesmas ditarget Rp17 miliar, dan telah mengumpulkan lebih dari Rp6 miliar.
Adapun UPT Puskesmas yang terlibat dalam capaian ini yaitu Puskesmas Sumberjaya, Puskesmas Kebuntebu, Puskesmas Bungin, Puskesmas Fajarbulan, Puskesmas Sekincau, Puskesmas Pagardewa, Puskesmas Bandarnegeri Suoh, Puskesmas Srimulyo, Puskesmas Kenali, Puskesmas Batubrak, Puskesmas Liwa, Puskesmas Buaynyerupa, Puskesmas Lumbok, Puskesmas Airhitam, Puskesmas Batuketulis
“Kami apresiasi peran aktif seluruh tenaga kesehatan dan manajemen layanan medis yang turut mendukung pencapaian ini,” ujar Daman.
Lebih dari sekadar angka, realisasi Rp17 miliar tersebut mencerminkan tingginya aktivitas pelayanan kesehatan di Lampung Barat dan juga keberhasilan sistem BLUD dalam mengelola sumber daya dan operasional pelayanan secara mandiri dan efisien.
“Kami berharap target tahun ini dapat terealisasi, bahkan bisa melampaui target, demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menambah PAD bagi pembangunan daerah,” tambahnya.
Daman menekankan bahwa pencapaian PAD dari sektor kesehatan bukan semata-mata soal pendapatan, tetapi juga menjadi indikator kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan pemerintah. Hal ini akan terus dioptimalkan melalui peningkatan kualitas layanan dan infrastruktur kesehatan yang memadai. (lusiana)