Misteri Planet Sembilan: Peluang Keberadaannya Semakin Menguat

Sabtu 21 Jun 2025 - 18:06 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Isu keberadaan Planet Sembilan, sebuah objek misterius yang diyakini berada jauh di luar orbit Neptunus, kembali menjadi perhatian dunia ilmiah. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Nature Astronomy memberikan argumen baru yang memperkuat kemungkinan eksistensi planet ini, dengan estimasi probabilitas yang kini meningkat hingga 40 persen.

Para peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan dari Rice University dan Planetary Science Institute menemukan bahwa keberadaan planet-planet dengan orbit ekstrem ternyata lebih lazim dari yang selama ini diperkirakan. Hasil ini diperoleh melalui simulasi komputer yang memodelkan dinamika pembentukan tata surya.

Simulasi tersebut menunjukkan bahwa dalam tahap awal pembentukan tata surya, planet-planet muda dapat terdorong keluar dari posisi awalnya karena interaksi gravitasi yang kompleks dengan planet-planet besar lainnya. Dalam kondisi tertentu, planet-planet ini tidak terlempar keluar dari tata surya, melainkan menetap dalam orbit luas yang stabil. Planet Sembilan diyakini berada dalam konfigurasi orbit seperti ini.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa proses distribusi planet tidak selalu menghasilkan susunan yang rapi seperti yang kita amati pada delapan planet utama. Justru ada kemungkinan bahwa tata surya menyimpan objek besar yang tidak mudah terdeteksi karena posisinya yang sangat jauh dan cahayanya yang sangat redup.

Salah satu indikator kuat keberadaan Planet Sembilan datang dari pengamatan objek-objek di Sabuk Kuiper—wilayah yang terletak di luar orbit Neptunus dan dipenuhi dengan benda es dan planet kerdil. Di kawasan ini, ilmuwan mengamati anomali dalam pola orbit sejumlah objek, seperti Eris, yang tampaknya dipengaruhi oleh tarikan gravitasi dari sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.

Penelitian ini juga membuka pemahaman baru tentang bagaimana tata surya berevolusi, di mana "tarian gravitasi" antarplanet besar dapat menghasilkan konfigurasi orbit ekstrem yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan delapan planet utama. Dalam konteks ini, Planet Sembilan mungkin menjadi kunci untuk memahami fenomena tersebut secara utuh.

Dukungan terhadap pencarian planet ini semakin kuat seiring dengan kemajuan teknologi astronomi. Observatorium Vera C. Rubin yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025 akan menjadi alat utama dalam survei langit dengan presisi tinggi. Dengan kamera beresolusi tinggi dan jangkauan luas, observatorium ini diharapkan mampu mendeteksi objek samar yang mungkin merupakan Planet Sembilan.

Jika planet tersebut benar-benar ada, maka itu akan menandai penemuan besar dalam astronomi modern, sekaligus memperluas pemahaman manusia tentang tata surya. Namun, jika hasilnya nihil, pertanyaan baru akan muncul mengenai sumber anomali orbit di Sabuk Kuiper. Kedua hasil tersebut tetap akan berdampak signifikan bagi sains.

Dengan pendekatan ilmiah yang makin tajam dan instrumen observasi yang canggih, pencarian Planet Sembilan kini memasuki babak baru yang penuh harapan dan tantangan.(*)

Kategori :