Puskesmas Krui Catat Kasus Tbc Tertinggi, Dinkes Imbau Warga Lebih Peduli Hidup Sehat

Sabtu 21 Jun 2025 - 18:57 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.bacakoran.co - Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, tercatat 104 kasus TBC terjadi sejak Januari hingga pertengahan Juni 2025. Angka ini menunjukkan bahwa penyakit menular itu masih menjadi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan pola hidup yang kurang sehat.

Plt. Kepala Dinkes Pesbar, Septono, S.K.M., M.M., mengatakan kasus terbanyak tercatat di Puskesmas Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, dengan jumlah mencapai 19 kasus. Menurutnya, dominasi jumlah kasus di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta mobilitas masyarakat yang tinggi.

“Memang sampai saat ini kasus tertinggi berasal dari Puskesmas Krui. Ini menjadi catatan penting bagi kami untuk terus memperkuat upaya pencegahan dan pengobatan TBC, khususnya di wilayah dengan potensi penularan yang tinggi,” katanya. 

Dikatakannya, setelah Puskesmas Krui, kasus terbanyak kedua berada di Puskesmas Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, yang mencatat 17 kasus. Kemudian disusul oleh Puskesmas Bangkunat dengan jumlah 16 kasus. Ketiga wilayah ini menjadi titik konsentrasi perhatian Dinkes Pesbar dalam program penanggulangan TBC. Adapun wilayah lainnya, jumlah kasus tersebar secara bervariasi. Di Puskesmas Lemong terdapat 11 kasus, Puskesmas Pugung Tampak mencatat Tiga kasus, Karyapenggawa sebanyak Delapan kasus, Way Krui tercatat Enam kasus, Krui Selatan menyumbang Tujuh kasus, Ngambur sebanyak Sembilan kasus, dan Ngaras tercatat Lima kasus.

“Sementara itu, RSUD KH. Muhammad Thohir, yang merupakan rumah sakit rujukan utama di wilayah ini, hanya menangani Tiga kasus TBC. Sedangkan satu-satunya wilayah yang hingga pertengahan tahun ini belum mencatat adanya kasus TBC adalah Puskesmas Pulau Pisang,” jelasnya.

Dijelaskannya, TBC merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, namun juga bisa menyebar ke organ tubuh lain. TBC menyebar melalui udara, terutama saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Karena itu, lingkungan yang padat, sirkulasi udara yang buruk, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah menjadi faktor risiko utama penularan.

“Tingginya angka kasus TBC di Kabupaten Pesbar perlu menjadi perhatian bersama. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal ini tidak hanya penting untuk mencegah TBC, tetapi juga penyakit menular lainnya,” pungkasnya.(yayan/*) 

Kategori :