Gubernur Mirza: 70 Persen Uang Berputar di Desa

Sabtu 21 Jun 2025 - 19:08 WIB
Reporter : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyoroti peran penting desa dalam menggerakkan ekonomi provinsi. Ia menyebut, 70 persen peredaran uang di Lampung berasal dari desa, terutama dari hasil pertanian dan perkebunan rakyat.

“Uangnya dari desa, tapi justru perbankannya ramai di kota. Ini yang harus diubah,” tegas Mirza saat menerima kunjungan Area Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Lampung, Kamis (19/6).

Menurutnya, bank harus aktif memperluas jaringan hingga ke pelosok. Sebab, desa-desa yang menjadi sentra produksi pangan dan komoditas seperti jagung, singkong, padi, hingga kopi, justru belum banyak tersentuh layanan perbankan modern.

Lampung Tumbuh Tertinggi di Sumatera

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Lampung menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera pada tahun 2024. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung mencapai Rp522,97 triliun, tumbuh 5,41 persen secara tahunan (year-on-year).

Sektor pertanian masih menjadi tulang punggung, menyumbang 30,74 persen PDRB. Bahkan Lampung juga tercatat sebagai penghasil singkong terbesar di Indonesia, menyumbang 33 persen dari total produksi nasional.

“Kita tidak akan bisa tumbuh setinggi ini tanpa kontribusi petani dan pelaku usaha desa,” ujar Mirza.

Koperasi Merah Putih Akan Didorong

Mirza juga mendorong agar koperasi dan lembaga keuangan desa, seperti Koperasi Merah Putih, bisa diperkuat sebagai mitra strategis perbankan. Ia ingin uang dari desa tetap berputar di desa, tanpa harus selalu mengalir ke kota.

“Saya ingin jaringan bank masuk ke desa, apalagi yang sudah punya potensi ekonomi kuat. Kalau bisa langsung sambung ke koperasi,” ujarnya.

BSI Siap Tindak Lanjuti

Menanggapi arahan itu, Area Manager BSI Lampung Khoerul Wajid memastikan pihaknya akan menindaklanjuti gagasan tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi arahan Pak Gubernur. Ini jadi masukan penting bagi kami untuk memperluas akses layanan keuangan di desa-desa produktif,” ucapnya. (*/nopri)

Kategori :