Ratusan Santri Gelar Aksi Damai di Polda Lampung

Ratusan santri yang tergabung dalam Aliansi Pesantren Memanggil menggelar aksi damai di depan Mapolda Lampung, Rabu (1510). --
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Ratusan santri yang tergabung dalam Aliansi Pesantren Memanggil menggelar aksi damai di depan Mapolda Lampung, Rabu (15/10). Mereka memprotes salah satu tayangan di stasiun televisi nasional Trans7 yang dinilai mengandung unsur penghinaan terhadap pesantren dan para kiai.
Dalam aksinya, para santri membawa spanduk dan poster berisi kecaman terhadap isi program yang dianggap merendahkan lembaga pendidikan Islam tradisional tersebut. Massa menilai tayangan itu sarat dengan fitnah, ujaran kebencian, dan generalisasi negatif terhadap pondok pesantren.
“Tayangan itu menggiring opini publik seolah-olah pesantren identik dengan praktik menyimpang. Ini jelas mencederai marwah ulama dan merusak citra pesantren,” ujar perwakilan Aliansi Santri Nusantara Lampung di tengah aksi.
Para peserta aksi juga mendesak pihak Trans7 untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, khususnya kepada pengasuh pondok pesantren di Kediri yang disebut dirugikan oleh tayangan tersebut.
“Kami menuntut klarifikasi dan permintaan maaf resmi. Pesantren bukan lembaga yang bisa seenaknya dijadikan bahan sensasi,” tegasnya.
Aksi yang berlangsung dengan tertib itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Massa terlihat duduk bersila sambil melantunkan shalawat dan doa bersama di depan gerbang Mapolda Lampung.
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika turun langsung menemui perwakilan massa dan menyampaikan apresiasi atas berlangsungnya aksi dengan damai.
“Kami berterima kasih kepada para santri yang telah menyampaikan aspirasi dengan tertib. Mari tetap jaga ketenangan dan tidak mudah terprovokasi. Persoalan ini akan kami teruskan agar dapat diselesaikan secara baik,” ujarnya.
Helmy menegaskan, Polda Lampung berkomitmen menjaga suasana tetap kondusif dan menghormati setiap bentuk penyampaian pendapat yang dilakukan sesuai aturan hukum.
Aksi damai kemudian ditutup dengan doa bersama dan pembacaan pernyataan sikap oleh perwakilan Aliansi Pesantren Memanggil. (rlmg/nopri)