PESISIR TENGAH - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Krui, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mengikuti pelaksanaan Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan secara virtual. Kegiatan itu digelar melalui platform Zoom Meeting dan dibuka langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong, Bogor, Senin, 23 Juni 2025.
Kepala Rutan Kelas IIB Krui, Alkausar, S.Ag., M.H., melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Krui, Jonli Oswan, S.H., mengaku bahwa kegiatan itu turut diikuti oleh sejumlah petugas, pegawai dan staf Rutan, serta tujuh orang Anak Binaan. Ia menjelaskan, kegiatan berjalan lancar tanpa hambatan teknis dan disambut antusias oleh peserta yang hadir dari dalam lingkungan Rutan.
“Perkemahan ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, sebagai bentuk pembinaan karakter dan penguatan mental spiritual warga binaan, khususnya dalam rangka menyambut Hari Pramuka Nasional yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 2025,” katanya.
Dijelaskannya, kegiatan ini dengan mengangkat tema “Tangguh dalam Cobaan, Tumbuh dalam Pembinaan,” kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai ketahanan diri, kedisiplinan, dan semangat nasionalisme kepada warga binaan pemasyarakatan. Tema tersebut dinilai sangat relevan dalam konteks pembinaan yang dijalankan di seluruh UPT Pemasyarakatan, termasuk Rutan Krui.
“Pembinaan tidak hanya menyasar aspek hukum dan tata tertib, tetapi juga aspek moral, mental, dan sosial yang menjadi fondasi bagi perubahan perilaku warga binaan,” jelasnya.
Menurut Jonli, dalam kegiatan itu Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menegaskan pentingnya momentum perkemahan ini sebagai wadah untuk membentuk kepribadian warga binaan agar memiliki semangat juang dalam menjalani proses pembinaan. Kegiatan kepramukaan di lingkungan pemasyarakatan adalah bentuk konkret dari sistem pembinaan yang humanis, partisipatif, dan berorientasi pada pemulihan sosial.
“Perkemahan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sebuah sarana yang mendorong warga binaan untuk memperkuat komitmen dalam memperbaiki diri. Kami ingin mencetak pribadi-pribadi yang memiliki ketakwaan, semangat nasionalisme, dan kesiapan beradaptasi ketika kembali ke tengah masyarakat,” ujarnya.
Masih kata Jonli, Rutan Krui selama ini terus berupaya menciptakan suasana pembinaan yang kondusif, inklusif, dan mendorong perubahan positif pada setiap warga binaan. Ia menekankan bahwa peran petugas pemasyarakatan tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga sebagai pembimbing dan motivator dalam proses pembinaan.
“Kita percaya bahwa pembinaan bukan hanya tentang menjalani masa hukuman, tetapi bagaimana menciptakan harapan baru. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap anak binaan bisa tumbuh dengan semangat baru dan memiliki bekal moral yang kuat saat kembali ke masyarakat,” pungkasnya. (yayan/*)