Botafogo Bungkam Kritik, Lolos Dramatis ke 16 Besar Atletico Madrid Tersingkir Tragis Meski Menang

Selasa 24 Jun 2025 - 14:06 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakloran.co Piala Dunia Klub 2025 menyajikan drama besar di Grup B. Di tengah prediksi miring dan anggapan hanya akan menjadi penggembira, Botafogo justru membalikkan semua keraguan. Klub asal Brasil itu melaju ke babak 16 besar, menyingkirkan Atletico Madrid dengan cara yang tak kalah dramatis dari pertandingan di lapangan.

Nasib ditentukan pada matchday ketiga yang berlangsung serentak, Senin (23/6/2025) waktu setempat. Botafogo memang kalah 0-1 dari Atletico Madrid di Pasadena lewat gol Antoine Griezmann, namun hasil di laga lain di Seattle menjadi penentu akhir dari kisah penuh kejutan ini. PSG menundukkan tuan rumah Seattle Sounders 2-0, membuat klasemen akhir Grup B diwarnai kejar-kejaran angka yang ketat.

Tiga tim—PSG, Botafogo, dan Atletico—sama-sama mengoleksi 6 poin. Namun, selisih gol dalam pertemuan langsung di antara ketiganya menjadi kunci penentu. Di sinilah drama dimulai. PSG unggul dengan surplus tiga gol, disusul Botafogo yang masih positif satu gol. Atletico Madrid, meski menang di laga terakhir, harus angkat koper karena hanya mengantongi selisih minus satu. Kemenangan tipis atas Botafogo tak cukup menebus luka kekalahan telak 0-4 dari PSG.

Skema tiga tim yang saling mengalahkan menciptakan ‘grup neraka’ dalam arti sesungguhnya. Botafogo menjadi tim yang keluar dari tekanan psikologis dan teknis dengan kepala tegak. Tak ada yang menyangka wakil Brasil itu bisa bersaing di level setinggi ini, apalagi setelah mereka hanya berstatus sebagai juara Copa Libertadores.

Namun, kerja keras dan rasa percaya diri yang terbangun justru menjadi senjata utama. Botafogo membuktikan bahwa sepak bola Amerika Selatan belum habis. Mereka bukan sekadar pelengkap undangan, melainkan pesaing tangguh yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Dari ruang ganti hingga ke pinggir lapangan, suasana penuh kebanggaan menyelimuti tim berjuluk O Glorioso. Para pemain menatap ke depan dengan kepala tegak, menyadari bahwa lolos dari grup maut ini adalah pernyataan keras bahwa mereka layak dihormati.

Turnamen belum selesai. Tapi satu pelajaran sudah ditulis Botafogo di atas rumput hijau: keyakinan, disiplin, dan rasa lapar bisa mengubah status underdog menjadi pembalik takdir. (*)


Kategori :