Radarlambar.bacakoran.co -Presiden Prabowo Subianto disebut telah memberikan sinyal bahwa ia menginginkan perbaikan dalam kinerja pemerintahannya. Hal ini ditandai dengan pernyataan jujur dari Prabowo yang menilai performa pemerintahannya masih berada pada angka enam dari skala sepuluh. Penilaian tersebut dianggap sebagai bentuk evaluasi diri sekaligus dorongan untuk meningkatkan efektivitas kerja, baik secara pribadi maupun di jajaran kabinetnya.
Pengamat politik Hendri Satrio menilai, dalam upaya memperbaiki kinerja tersebut, Presiden Prabowo mungkin saja akan melakukan perombakan atau penyegaran di tubuh kabinet melalui mekanisme reshuffle. Langkah itu dinilai penting untuk mendorong peningkatan performa kerja, sebagaimana logika dalam dunia olahraga yang mengharuskan adanya pergantian pemain demi hasil yang lebih baik.
Isyarat akan adanya penyegaran kabinet juga terlihat dari pernyataan Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR RI. Muzani mengingatkan para menteri di Kabinet Merah Putih agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, dan tidak membuat langkah yang justru membebani presiden. Meski tidak secara eksplisit menyebut reshuffle, pernyataan tersebut dipandang sebagai sinyal politik tentang kemungkinan perubahan komposisi menteri.
Bagi Hendri, pernyataan tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk peringatan bagi para pembantu presiden agar bekerja selaras dengan visi dan misi Presiden Prabowo. Bila pun reshuffle tidak terjadi dalam waktu dekat, teguran tersebut tetap menjadi pengingat agar para menteri fokus memperbaiki kinerja dan memberikan kontribusi maksimal dalam pemerintahan saat ini. (*)
Kategori :