Hingga Juni, Jumlah Pengunjung Perpustaaan Capai 3.707 Orang

Selasa 08 Jul 2025 - 16:22 WIB
Reporter : Lusiana Purba

BALIKBUKIT – Minat baca masyarakat Lampung Barat menunjukkan geliat positif. Terbukti, dari Januari hingga Juni 2025, sebanyak 3.707 pengunjung telah tercatat datang ke Perpustakaan Daerah, yang kini tidak lagi hanya menjadi tempat meminjam buku, tetapi telah berkembang menjadi pusat edukasi dan kreativitas bagi warga terutama generasi muda.

“Hingga pertengahan tahun 2025, jumlah pengunjung perpustakaan daerah mencapai 3.707 orang,” tegas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Lampung Barat, Syafaruddin, S.Pd, M.Pd.I.,Selasa (8/7/2025).

Syafaruddin mengungkapkan bahwa sebanyak 3.707 pengunjung itu terdiri dari pelajar sebanyak 1.982 orang, mahasiswa 93 orang dan umum sebanyak 1.632 orang. “Mayoritas pengunjung adalah para pelajar dari berbagai jenjang, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat,” kata dia 

Menurut dia, Perpustakaan Daerah yang diresmikan pada 19 Desember 2024 ini memang dirancang berbeda dari konsep perpustakaan konvensional. Gedung yang megah dan nyaman tersebut kini menjadi ruang serbaguna yang mendukung berbagai kegiatan pembelajaran aktif dan seni budaya. “Kami ingin menjadikan perpustakaan ini sebagai 'rumah kedua' bagi para pelajar dan masyarakat umum, tempat mereka bisa tumbuh, belajar, dan menyalurkan kreativitas mereka,” ujar dia.

Lanjut dia, fasilitas yang akan tersedia di perpustakaan ini mencakup ruang baca modern, ruang diskusi, serta area untuk latihan berpidato, menulis kreatif, drama, hingga seni tari. Dengan konsep yang lebih terbuka dan interaktif, perpustakaan menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar sambil berkreasi.

Tidak hanya untuk pelajar, kata dia, Perpustakaan Daerah ini juga diharapkan mampu menjadi motor pemberdayaan masyarakat. Melalui fasilitas yang ada, warga bisa belajar berbagai keterampilan praktis seperti berkebun, beternak, manajemen usaha, hingga pengembangan karakter dan kepemimpinan. “Kami ingin menjembatani antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Di sini warga bisa menggali informasi sekaligus belajar keterampilan hidup,” kata Syafaruddin.

Lebih jauh dia mengatakan, koleksi bahan bacaan pun tak kalah menarik, diantaranya terdapat buku cerita anak-anak, buku teknologi komunikasi, manajemen organisasi, buku memasak, buku panduan beternak dan berkebun, buku keagamaan dan buku sosiologi dan ilmu sosial lainnya. “Semua bacaan ini disusun agar relevan dengan kebutuhan dan minat masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya berharap perpustakaan ini bisa dimanfaatkan secara aktif oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua, dari pelajar hingga pelaku UMKM. (lusiana) 

 

Kategori :