SEKINCAU – Keluhan warga soal kelangkaan gas LPG 3 kilogram di Kecamatan Sekincau, Lampung Barat, kembali mencuat. Sayangnya, aspirasi itu belum juga mendapat respons dari kalangan legislatif.
Salah satu tokoh perempuan Pekon Pampangan, Endang Lestari, mengaku frustrasi dengan situasi yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun terakhir. Ia menyebut, para ibu rumah tangga menjadi pihak paling terdampak.
"Kalau gas habis, kami harus mutar-mutar cari ke warung. Kadang harganya sampai Rp30 ribu lebih. Itu pun belum tentu dapat," keluh Endang, Selasa (9/7/2025).
Endang mengungkapkan, keluhan itu sempat disampaikan langsung kepada salah satu anggota DPRD Lambar dari daerah pemilihan setempat. Namun, ia kecewa karena tak mendapat tanggapan yang layak.
"Dulu waktu mau nyalon, sering nelpon, ramah sekali. Sekarang dihubungi susah, WhatsApp cuma dibalas: ‘Maaf, saya lagi rapat’," ujarnya, menirukan isi pesan.
Endang, yang pernah menjabat Ketua TP PKK pekon lebih dari 10 tahun ini, berharap para aleg tidak lupa akan tugasnya sebagai wakil rakyat.
"Jangan cuma aktif waktu kampanye. Rakyat butuh aksi nyata, bukan alasan sibuk rapat," sindirnya.
Dari pihak pangkalan resmi LPG, disebutkan kelangkaan terjadi akibat tingginya permintaan yang tidak sebanding dengan pasokan. Ditambah lagi, pembelian di pengecer dengan harga tinggi membuat pola distribusi tak sehat terus berlangsung.