Lindungi Infrastruktur Jalan, Buaynyerupa Bangun Drainase

Senin 14 Jul 2025 - 19:07 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Lusiana Purba

BALIKBUKIT – Pemerintah Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, tengah membangun drainase sepanjang 200 meter di wilayah Pemangku Sidung. Proyek ini dibiayai dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 dan difokuskan pada jalur lingkar pekon yang kerap terdampak genangan saat musim hujan.

Pembangunan drainase ini menjadi bagian dari langkah preventif Pemerintah Pekon untuk melindungi badan jalan desa dari kerusakan akibat limpasan air, serta meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman warga.

Juru Tulis Pekon Buaynyerupa, Yentoni, mewakili Pj Peratin Edi Alekson, menjelaskan bahwa kawasan Pemangku Sidung selama ini menjadi salah satu titik paling rawan terhadap aliran air hujan yang tak terkelola. Setiap kali hujan deras turun, genangan sering menghambat aktivitas warga dan mempercepat kerusakan infrastruktur jalan pekon.

“Melalui pembangunan drainase ini, kami berharap tidak hanya bisa mengendalikan aliran air hujan, tetapi juga menjaga umur pakai jalan lingkar pekon dan meminimalisir genangan yang sering mengganggu aktivitas masyarakat,” ujar Yentoni.

Proyek ini dirancang menggunakan saluran terbuka, menyesuaikan dengan kontur tanah dan tingkat resapan air di masing-masing titik yang memungkinkan air terserap secara alami.

Yentoni menambahkan, sistem ini diharapkan bisa meningkatkan efektivitas pengelolaan air dan mengurangi risiko limpasan ke badan jalan maupun rumah warga.

Menariknya, proses pengerjaan drainase ini juga melibatkan warga setempat melalui program padat karya. Langkah ini tidak hanya mempercepat proses pengerjaan, tetapi juga memberi kontribusi langsung terhadap perekonomian masyarakat.

“Kami ingin Dana Desa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. Selain infrastruktur, mereka juga mendapat penghasilan selama proyek berlangsung,” ungkapnya.

Pemerintah Pekon Buaynyerupa memastikan bahwa proyek ini bukan yang terakhir. Kajian terhadap titik-titik rawan banjir lainnya terus dilakukan untuk perencanaan pembangunan di masa mendatang.

“Kami tidak berhenti di sini. Tahun depan akan kami evaluasi kembali untuk melihat kebutuhan lanjutan infrastruktur lingkungan di seluruh wilayah pekon,” pungkas Yentoni. (edi/lusiana)

 

Kategori :