SUKAU - Masalah banjir yang kerap menggenangi jalur dua lingkungan tugu tani di Pekon Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat yang hingga kini belum tertangani secara maksimal, menjadi salah satu usulan prioritas yang disampaikan pada musrenbang tingkat Kecamatan Sukau belum lama ini.
Sejumlah upaya yang telah dilakukan pemerintah pekon bersama warga belum juga berhasil mengatasi banjir tersebut. Sehingga pemerintah pekon berharap agar penanganan genangan itu dapat ditangani Pemkab Lampung Barat tahun ini.
Peratin Tanjungraya Johan Safri mengatakan, persoalan banjir yang kerap mengenang di jalan lingkar kecamatan sudah telah berlangsung lama. Tidak adanya saluran pembuangan air dari badan jalan menjadi salah satu pemicu penyebab banjir.
“Solusi penanganan adalah membuat saluran pembuangan atau parit dan itu sudah kami lakukan, tapi karena sifatnya masih swadaya jadi tidak maksimal, belum lama dibuat sudah rusak. Jadi memang dibutuhkan penanganan yang lebih maksimal dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Terkait usulan, kata Johan, pihaknya telah beberapa kali menyampaikan usulan penanganan ke pemkab, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan.
“Sudah beberapa kali diajukan dan akan kami ajukan lagi di musrenbang kecamatan. Harapannya persoalan ini bisa segera diatasi karena masyarakat khususnya pengguna jalan merasa terganggu, karena setiap hujan jalan tersebut mudah tergenang dan surutnya lama,” imbuhnya.
Sementara itu, Sandi salah seorang pengendara mengaku sangat terganggu air yang menggenangi seluruh bahu jalan tersebut, sebab pasca hujan ketinggian air mencapai 30 centimeter (cm). Selain lokasinya berada dipermukaan yang rendah kondisi itu juga dipicu karena tidak adanya saluran drainase di lokasi itu.
“Kondisi sudah terjadi bertahun-tahun tapi namun sampai saat ini belum juga ada upaya dari pemerintah maupun instansi terkait, sementara kondisi ini sangat menggangu aktivitas kendaraan,” keluhnya. (*)