RADARLAMBARBACAKORAN.CO-Sebuah bengkel motor di Papua menjadi sorotan warganet setelah menagih biaya servis hingga Rp 20 juta untuk motor Honda Blade. Kasus ini viral setelah pemilik motor mengeluhkan kerusakan kembali setelah motor baru berjalan 100 meter.
Motor tersebut awalnya dibeli bekas dan hanya tersisa mesin serta rangka. Pemilik motor, seorang pendeta bernama Nius Wenda, awalnya membayar Rp 10 juta untuk perbaikan awal di bengkel Hj. Tuti. Namun, beberapa hari kemudian, kerusakan muncul kembali pada baut, lampu, dan AKI motor. Bengkel kemudian menyatakan biaya total servis mencapai Rp 20 juta.
Video viral yang diunggah akun Facebook Piter Lokon pada 22 September 2025 menampilkan adu argumen antara pemilik motor dan karyawan bengkel. Pemilik motor menyoroti sejumlah pemasangan yang tidak sesuai, termasuk tangki bensin, baut jok, dan AKI. Rekan pemilik motor sempat mencoba menegosiasi agar biaya lebih masuk akal.
Penyelesaian akhirnya berlangsung damai setelah mediasi Polres Yahukimo. Bengkel mengembalikan Rp 5 juta dan memperbaiki kerusakan motor secara menyeluruh. Biaya tambahan disebabkan ongkos kirim suku cadang dan perbaikan komponen yang tidak tersedia di Papua.
Kejadian ini menjadi perhatian publik karena besarnya biaya servis dan kondisi geografis Papua yang memengaruhi harga suku cadang serta logistik. Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi antara pemilik bengkel dan konsumen.