Serangan Siber Lumpuhkan 30 Pabrik Asahi, Bir Super Dry Terancam Langka

Pengunjung mengangkat gelas bir mereka saat festival bir tahunan Oktoberfest di desa Taybeh di desa Taybeh, sebelah timur kota Ramallah Tepi Barat. Foto CNBC--

 

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Produsen minuman ternama Jepang, Asahi, dilanda serangan siber besar yang memaksa 30 pabriknya berhenti beroperasi sejak Senin (29/9). Dampak langsungnya, pasokan bir populer Asahi Super Dry terancam kosong di ritel maupun pub izakaya dalam hitungan hari.

 

Gangguan digital tersebut membuat sistem pemesanan dan distribusi lumpuh. Padahal, Asahi biasanya mengirim rata-rata 6,7 juta botol bir per hari. Dengan pabrik berhenti lebih dari tiga hari, stok di peritel semakin menipis.

 

Jaringan ritel Lawson menyatakan tidak menutup kemungkinan produk Asahi akan habis di rak mulai akhir pekan ini. Peritel lain menyebut hanya punya cadangan untuk 2–3 hari ke depan sebelum benar-benar kehabisan.

 

“Untuk Asahi Super Dry, kemungkinan supermarket kehabisan dalam 2–3 hari. Produk makanan Asahi bisa bertahan seminggu,” ujar salah satu eksekutif ritel kepada Financial Times.

 

Upaya Manual dan Saham Anjlok

 

Asahi mencoba menguji pemesanan dan distribusi manual dalam skala kecil. Namun, metode itu belum cukup menjawab kebutuhan pasar. Saham perusahaan pun terkoreksi 2,6 persen, memperlihatkan dampak serius insiden tersebut terhadap investor.

 

Selain bir, Asahi juga memproduksi makanan bayi, minuman ringan, hingga produk konsumen lain. Perusahaan terpaksa menunda peluncuran delapan produk baru, termasuk minuman soda buah, ginger ale lemon, dan protein bar.

 

Meski demikian, operasi Asahi di luar negeri, khususnya di Eropa, tidak terpengaruh. Produk ekspor seperti Peroni Nastro Azzurro tetap beredar normal.

 

Jepang Jadi Target Ransomware

 

Pakar keamanan siber Nihon Cyber Defence (NCD) menilai lemahnya pertahanan digital perusahaan Jepang membuat mereka jadi target empuk ransomware. Sepanjang 2024, Kepolisian Nasional Jepang mencatat 222 kasus serangan serupa.

 

Asahi menegaskan data pelanggan aman, tanpa kebocoran ke pihak ketiga. Namun, krisis distribusi di dalam negeri menimbulkan keresahan, terutama karena konsumen Jepang dikenal sangat loyal terhadap rasa khas Asahi Super Dry.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan