Thom Haye: Waktu Main Liga Indonesia Terlalu Pendek

Thom Haye: Waktu Main Liga Indonesia Terlalu Pendek--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, mengungkapkan beberapa perbedaan mendasar antara Super League Indonesia dan liga-liga Eropa yang pernah ia jalani. Mantan pemain Almere City itu menilai bahwa ada beberapa aspek dalam kompetisi tanah air yang perlu ditingkatkan agar mampu bersaing secara global.

 

Baru sebulan membela Persib Bandung, Haye sudah mencatatkan tiga penampilan di Super League musim 2025/2026. Dalam podcast pribadinya, The Haye Way, pemain berusia 30 tahun itu membahas bagaimana struktur permainan di Liga Indonesia belum setajam kompetisi-kompetisi besar di Eropa seperti Belanda dan Italia.

 

Menurut Haye, permainan di Super League cenderung belum terorganisir dan masih banyak bergantung pada fisik serta semangat bertanding. Ia menyebut bahwa walau secara taktik belum matang, para pemain lokal menunjukkan kerja keras luar biasa di setiap pertandingan.

 

Namun, Haye mengingatkan pemain Eropa yang datang ke Liga Indonesia untuk tidak meremehkan kompetisi ini. Ia menegaskan bahwa pola pikir menganggap liga ini “mudah” bisa menjadi bumerang. Setiap pemain tetap harus tampil 100 persen untuk bisa bersaing.

 

Salah satu kelemahan utama yang disoroti oleh Haye adalah soal waktu efektif pertandingan. Ia mencatat bahwa rata-rata waktu bola aktif di lapangan dalam satu pertandingan Super League hanya sekitar 40–45 menit. Sementara di Liga Belanda, durasinya bisa mencapai 60–65 menit, bahkan hingga 75 menit dalam beberapa laga.

 

Haye menyayangkan banyaknya waktu yang terbuang akibat bola mati, selebrasi, cedera, hingga gangguan lain yang menghentikan jalannya pertandingan. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian serius jika Liga Indonesia ingin meningkatkan kualitas secara menyeluruh.

 

Meski begitu, ia tetap optimis dengan perkembangan sepak bola di Indonesia. Ia menganggap semangat dan kerja keras para pemain lokal sebagai modal besar untuk kemajuan ke depan, asalkan didukung dengan pembenahan di aspek teknis dan regulasi pertandingan.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan