RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Vespa dikenal sebagai skuter bergaya klasik dengan sentuhan modern yang elegan. Namun, di balik desainnya yang ikonik, Vespa ternyata bukan pilihan tepat untuk pengendara yang gemar memacu kendaraan di kecepatan tinggi. Ada beberapa alasan teknis mengapa Vespa tidak dirancang untuk performa agresif, terutama pada model seperti Vespa Primavera 150 dan Vespa Sprint 150.
Vespa modern dibekali mesin berteknologi i-Get (Italian Green Experience Technology), yang menekankan efisiensi bahan bakar dan emisi ramah lingkungan. Mesin berkapasitas 154,8 cc ini menggunakan konfigurasi silinder tunggal, 4-tak, dan 3 katup, serta sistem pendingin udara.
Tenaga maksimal yang dihasilkan sebesar 12,7 HP pada 7.750 rpm, dengan torsi puncak 12,8 Nm di 6.500 rpm. Angka ini jauh di bawah motor sport yang memiliki output tenaga di atas 20 HP. Hasilnya, Vespa lebih cocok untuk penggunaan sehari-hari di kecepatan rendah hingga sedang, dan tidak dirancang untuk akselerasi spontan atau kecepatan tinggi dalam waktu lama.
Berbeda dari motor sport atau skuter performa tinggi yang menggunakan pendingin cair (liquid-cooled), Vespa masih mengandalkan sistem pendinginan udara. Meski cukup efektif untuk penggunaan harian di kota, sistem ini memiliki keterbatasan dalam menjaga suhu mesin saat kendaraan digeber di kecepatan tinggi.
Ketika mesin bekerja lebih keras, panas yang dihasilkan meningkat signifikan. Sayangnya, hembusan udara dan sirip pendingin di mesin Vespa tidak cukup efisien untuk mengatasinya. Jika dipaksakan untuk terus ngebut, risiko overheat dan penurunan performa bisa muncul.
Vespa menggunakan rangka monocoque dari bahan baja, yang memang unggul dalam hal kekokohan dan kenyamanan. Tapi secara teknis, struktur ini lebih mendukung kenyamanan berkendara dibandingkan kestabilan pada kecepatan tinggi.
Sementara itu, suspensi depan Vespa menggunakan model lengan tunggal dengan pegas heliks, bukan suspensi teleskopik seperti pada motor sport. Sistem ini memang nyaman untuk meredam getaran di jalanan perkotaan, namun kurang mumpuni dalam memberikan kestabilan saat motor dipacu kencang. (yogi/*)