BMKG Ungkap Daerah yang Diguyur Hujan Sepekan Mendatang

Rabu 22 Oct 2025 - 15:36 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia akan meningkat selama sepekan ke depan, meskipun cuaca panas masih berpotensi terjadi pada siang hari.

“Dalam sepekan ke depan, potensi hujan diprediksi meningkat di sebagian wilayah Indonesia. Meskipun demikian, cuaca panas pada siang hari masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia,” tulis BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan periode 21–27 Oktober 2025.

BMKG mencatat, selama sepekan terakhir beberapa wilayah Indonesia bagian selatan mengalami cuaca panas ekstrem, dengan suhu maksimum mencapai 36–38 derajat Celcius. Wilayah yang terdampak antara lain Kertajati, Jawa Barat (36,4°C); Surabaya, Jawa Timur (37,4°C); dan Karanganyar, Jawa Tengah (38,2°C).

Sementara itu, hujan lebat dengan curah di atas 100 mm per hari tercatat di beberapa wilayah, di antaranya Gunung Sitoli, Sumatra Utara (121,5 mm); Nangapinoh, Kalimantan Barat (110,6 mm); Tapanuli Tengah, Sumatra Utara (157,2 mm); dan Nagan Raya, Aceh (154,4 mm).

BMKG memprediksi peningkatan hujan akan terjadi di sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta sebagian kecil Papua.

Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh aktivitas dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal, termasuk aktifnya gelombang atmosfer, keberadaan siklon tropis, bibit siklon tropis, dan sirkulasi siklonik yang memicu kondisi atmosfer lebih labil.

“Kondisi ini mendorong terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang,” jelas BMKG.

Pada skala global, indikator Dipole Mode Index (DMI) menunjukkan nilai negatif −1,39, yang mengindikasikan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia menuju wilayah barat Indonesia, sehingga mendukung pembentukan awan hujan di kawasan tersebut.

Selain itu, BMKG mencatat aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang bergerak ke arah barat dan Gelombang Kelvin yang bergerak ke arah timur juga berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di berbagai wilayah, termasuk Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Kalimantan Barat.

Fenomena lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca adalah keberadaan Bibit Siklon Tropis Fengshen di Laut China Selatan serta Bibit Siklon Tropis 95S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, yang memicu konvergensi dan konfluensi angin, memperkuat potensi hujan lebat.

“Berdasarkan hasil pemantauan dinamika atmosfer terkini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah Indonesia,” tegas BMKG.

Kategori :