RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Honda terus menunjukkan kemajuan signifikan di MotoGP 2025. Podium Joan Mir di Sepang menjadi bukti nyata perkembangan RC213V, sementara rekan setimnya, Luca Marini, merasakan akhir pekan penuh tantangan di Grand Prix Malaysia.
Marini mengakui dirinya berada dalam situasi campur aduk. Di satu sisi, ia bangga dengan peningkatan performa Honda, terutama dalam hal kecepatan tertinggi. Namun, di sisi lain, ia menyesali hasil balapan yang tak maksimal akibat start dari posisi ke-13 dan keputusan strategi ban yang kurang tepat.
Pembalap asal Italia itu memilih ban depan medium dengan harapan mampu menghadapi suhu tinggi di lintasan, sedangkan sebagian besar pembalap lain menggunakan ban soft. Sayangnya, pilihan tersebut justru membuat motor sulit dikendalikan dan menyebabkan understeer di beberapa tikungan. Akibatnya, Marini harus puas finis di posisi kedelapan.
Ia menceritakan bagaimana Johann Zarco menjadi penghalang besar selama beberapa lap awal. Zarco berhasil mempertahankan posisi dengan cermat, membuat Marini kesulitan menyalip dan kehilangan ritme balapan. Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya temperatur motor yang membuatnya tidak nyaman sepanjang balapan.
Meski begitu, Marini tetap memuji upaya besar Honda dalam mengembangkan RC213V sepanjang musim. Dibandingkan tahun lalu, progres motor ini sangat terasa, terutama setelah pembaruan yang datang sesuai permintaan para pembalap. Ia juga mengucapkan selamat kepada Joan Mir yang berhasil naik podium, sembari bertekad meraih hasil lebih baik di dua seri terakhir musim ini — Portimao dan Valencia.
Marini optimistis kedua sirkuit itu bisa menjadi peluang baru bagi Honda untuk melanjutkan tren positifnya. Ia menilai motor saat ini jauh lebih kompetitif dan siap bersaing untuk posisi terdepan. “Kami telah membawa bukti nyata perkembangan Honda musim ini, dan saya ingin mengakhiri tahun dengan hasil terbaik,” ujarnya.(*)