BATUBRAK - Prestasi membanggakan kembali lahir dari dunia pendidikan Kabupaten Lampung Barat. SMP Negeri 1 Atap Batu Brak meraih Juara I tingkat nasional dalam ajang Apresiasi Video Inspiratif (AVI) 2025, mengungguli 717 peserta dari seluruh Indonesia. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa keterbatasan geografis tidak menghalangi kreativitas dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Video bertajuk roda-roda mimpi menjadi karya yang mengantarkan sekolah di ujung Provinsi Lampung itu meraih posisi puncak. Dalam video tersebut, para guru dan siswa berkolaborasi menggambarkan semangat belajar di tengah keterbatasan fasilitas, salah satunya melalui peran Tri Wiranto—siswa yang memiliki hambatan komunikasi namun tetap menunjukkan tekad kuat untuk belajar dan meraih mimpi.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, di Jakarta pada 2 Desember 2025. Mewakili Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Kepala Sekolah SMPN 1 Atap Batu Brak, Siti Zuhro, menerima penghargaan tersebut.
Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas prestasi luar biasa yang dipersembahkan para siswa dan guru.
“Saya merasa bangga ada sekolah di Lampung Barat yang berprestasi tingkat nasional melalui lomba video. Ini karya anak-anak SMPN 1 Atap Batu Brak,” ujarnya dengan penuh kebanggaan.
Parosil menegaskan bahwa capaian ini menjadi bukti bahwa kualitas pendidikan di Lampung Barat mampu bersaing secara nasional.
“Lomba ini diikuti 717 peserta se-Indonesia. Tapi yang menjadi juara adalah SMPN 1 Atap Batu Brak. Luar biasa. Pemerintah daerah mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas prestasi ini,” ungkapnya.
Ia memastikan pemerintah daerah terus berkomitmen mendukung sekolah dan tenaga pendidik untuk berinovasi dan berkarya, sehingga semakin banyak prestasi nasional lahir dari daerah.
Sementara itu, Kepala Sekolah Siti Zuhro mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian bersejarah ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungan yang diberikan.
“Ini buah dari kerja keras siswa-siswi dan guru pembina. Prestasi ini membuktikan sekolah di wilayah terpencil pun mampu bersaing dan menunjukkan kualitasnya di tingkat nasional,” ujarnya.
Menurut Siti Zuhro, pencapaian ini diharapkan menjadi energi baru untuk memotivasi siswa, guru serta masyarakat agar terus mendukung kemajuan pendidikan di pelosok daerah. (edi/lusiana)