BANGKUNAT – Dalam melaksanakan roda Pemerintahan agar tetap berjalan dengan maksimal terutama untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakatnya pasca musibah kebakaran yang meludeskan Balai Pekon. Pemerintah Pekon Way Haru Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menggunakan bangunan Puskesdes sebagai kantor sementara Pekon setempat.
Peratin Way Haru, Dian Setiawan, mengatakan, setelah terjadi musibah kebakaran yang menghabiskan bangunan Balai Pekon Way Haru itu, pihaknya langsung mencarikan solusi untuk kantor sementara Pemerintahan Pekon setempat. Sebab, keberadaan kantor Pemerintahan Pekon itu sangat dibutuhkan dalam rangka melaksanakan roda Pemerintahan.
“Karena itu, untuk sementara ini kita menggunakan bangunan Puskesdes sebagai kantor sementara, sembari menunggu balai Pekon Way Haru itu kembali dibangun,” katanya, Minggu 3 Maret 2024.]
Dijelaskannya, terkait dengan pembangunan kembali balai Pekon Way Haru itu rencananya akan dilaksanakan di tahun anggaran 2024, tapi pihaknya masih menunggu disposisi anggaran daerah dan anggaran dana desa tahun 2024. Dirinya berharap tidak ada kendala, sehingga balai Pekon Way Haru itu kembali dilakukan pembangunannya. Untuk itu pihaknya minta dukungan dari Pemkab setempat agar pembangunan balai Pekon pasca mengalami kebakaran itu benar-benar bisa terealisasi ditahun 2024.
“Kita berharap bisa dibangun ditahun ini, tapi Pemerintah Pekon juga masih tetap menunggu tindaklanjut dari Pemkab Pesbar dan diharapkan pembangunannya bisa terwujud,” jelasnya.
Masih kata dia, pihaknya juga berharap kepada masyarakat untuk dapat bersabar dan memakluminya terkait dengan kondisi balai Pekon sementara ini karena masih menggunakan bangunan Puskesdes. Tentunya semua kegiatan yang ada di Pekon Way Haru ini diharapkan tidak ada kendala, baik kegiatan pemerintahan Pekon maupun kegiatan seperti yang ada di pelayanan Puskesdes tersebut.
“Untuk pelayanan kepada masyarakat yang berkaitan dengan administrasi di Pekon setempat mudah-mudahan tidak ada kendala, begitu juga dengan pelaksanaan roda pemerintahan lainnya hingga kini tetap berjalan seperti biasanya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pasca terjadinya musibah kebakaran yang meludeskan Balai Pekon Way Haru beserta isinya, Kamis 29 Februari 2024, itu dengan total kerugian ditaksir mencapai 900 juta lebih.
Peratin Way Haru, Dian Setiawan, mengatakan, setelah terjadinya musibah kebakaran yang melanda Balai Pekon Way Haru hingga seluruh bangunan ludes terbakar beserta barang-barang didalam Pekon itu, pihaknya langsung melakukan pengecekan dan pendataan terhadap jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.
“Dari hasil pendataan itu total semua kerugian mencapai Rp900 juta lebih baik kerugian bangunan maupun semua barang-barang yang ada di dalam balai Pekon itu yang habis terbakar,” katanya, Jumat 1 Maret 2024.
Seperti diketahui, diduga akibat arus pendek (korsleting) panel listrik tenaga surya, Balai Pekon Way ludes terbakar sekitar pukul 13.00 Wib, Kamis 29 Februari 2024. Meski tidak ada korban jiwa, tapi kerugian akibat musibah kebakaran itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Musibah kebakaran di Balai Pekon Way Haru itu terjadi sekitar pukl 13.00 Wib, saat kejadian kondisi balai Pekon itu sedang memasuki jam istirahat.
Saat itu warga mengetahui ada api dan kepulan asap yang berasal dari panen listrik tenaga surya, serta bagian accu panel yang secara cepat kobaran api merambat ke bangunan Balai Pekon. Masyarakat yang mengetahui kejadian itu langsung berupaya untuk melakukan pemadaman api dengan peralatan seadanya, tapi kobaran api tidak bisa dijinakan. (*)