BALIKBUKIT - Tahun ini, produksi kopi robustra di Kabupaten Lampung Barat diprediksi naik sekitar 20 persen dibanding tahun 2022.
“Hasil pantauan kita di lapangan untuk produksi kopi tahun ini dipredikasi ada peningkatan dibanding tahun 2022 dan 2023 lalu,” ungkap Kabid Perkebunan Sumarlin, S.P, M.P mendampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Yudha Setiawan, S.I.P, Rabu 1 Mei 2024.
Ia mengungkapkan, produksi kopi di Lampung Barat tahun 2023 sebanyak 52.325,8 ton. Angka tersebut menurun dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya, karena pada tahun 2022, produksi kopi di Lampung Barat itu mencapai 56.054 ton dengan rata-rata produksi 1.123 kg per hektar.
“Tahun 2022 produksi kopi turun dibanding tahun sebelumnya, dan tahun 2023 produksi kopi lebih turun lagi dibanding tahun 2022. Jadi untuk tahun ini, kita prediksi produksi kopi naik sekitar 20% dibanding tahun 2022, sementara kalau dibanding tahun 2023 lebih naik lagi,” kata dia.
“Kenaikan produksi kopi tahun ini bisa dilihat dari banyaknya buah milik petani di Lampung Barat,” sambungnya.
Bahkan, sebagian wilayah di Kecamatan Batubtrak dan Kecamatan Belalau puncak panen kopi nya di bulan Mei ini, sementara untuk wilayah lainnya juga sudah ada tanda-tanda mau panen. “Untuk harga kopi robusta di Lampung Barat saat ini naik, bahkan untuk biji kopi asalan tembus Rp55.000/Kg. Kita berharap kedepan, harga kopi terus mengalami kenaikan sehingga pendapatan petani akan meningkat,” pungkas dia.
Sekadar diketahui, berdasarkan data dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat, untuk tahun 2021, produksi kopi di Lampung Barat mencapai sebanyak 54.563 ton atau rata-rata 1.093 kg per hektar. Lalu pada tahun 2022, produksi kopi di Lampung Barat itu mencapai 56.054 ton dengan rata-rata produksi 1.123 kg per hektar, sementara produksi kopi di Lampung Barat tahun 2023 sebanyak 52.325,8 ton dengan rata-rata produktivitasnya mencapai 1.046,1 kg per hektar. *