KEBUNTEBU - Camat Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Ernawati, S.E., di dampingi Penjabat (Pj) Peratin Distomi, S.P., Pendamping Kecamatan Heriyanto, S.Pd., meninjau kegiatan posyandu ibu hamil (Bumil) Pekon Tugu Mulya, yang disandingkan dengan realisasi program Dana Desa berupa Pembagian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu Pura Asih Selasa 15 Mei 2024.
Dalam kesempatan itu Erna mengajak para bumil untuk terus rutin memeriksakan kesehatan di kegiatan posyandu, sehingga kondisi kesehatan baik ibu atau janin tetap terjaga untuk memudahkan persalinan dan terhindarnya masalah stunting.
Dan prihal PMT berupa hewani seperti daging ayam, telur dan lainnya sert nabati berupa sayuran dan buah-buahan yang di salurkan pemerintah pekon dari Dana Desa. Agar di manfaatkan tepat guna. Artinya makanan yang masih dalam kondisi mentah tersebut di masak khusus untuk di konsumsi.
"Sesuai dengan judulnya bantuan PMT ini untuk para bumil, jadi sampai di rumah jangan justru di makan suaminya," pesannya seraya bercanda.
Sementara Pj Peratin Distomi S.P., menegaskan bantuan PMT tersebut akan dilaksanakan setiap kegiatan posyandu yakni satu kali sebulan. PMT tersebut upaya dalam menekan dan menghapus terjadinya kasus stunting sehingga terbentuknya masyarakat sehat.
Di kesempatan itu pihaknya juga menganjurkan warga untuk melaksanakan pola hidup sehat sebagaimana anjuran dari para tenaga medis. Karena dalam menjaga kesehatan lebih baik mencegah daripada mengobati.
Bidan pelaksana Puskesmas Kebun Tebu Jusitam, S.S.T., mendampingi Kepala Puskesmas Hendri Setiawan, S.Kep, Ners, terangkan dalam posyandu bumil, para ibu-ibu bukan hanya dilakukan pengecekan kesehatan seperti penimbangan, pengukuran tinggi badan, tapi juga mengikuti senam. Sehingga kesehatan terus terjaga.
Pihaknya sangat mendukung dengan program PMT Pekon Tugu Mulya dan berharap makanan bergizi dapat terus dikonsumsi, bahkan dengan memanfaatkan potensi lokal. Karena tidak semua makanan bergizi harganya mahal.
Dan tentang kasus stunting di pekon tersebut terdapat dua kasus baru namun hal itu sudah diberikan penanganan secara intensif baik oleh bidan desa maupun puskesmas bekerjasama dengan pekon dan keluarga pasien.
Melalui upaya tersebut juga tentunya diharapkan agar bayi yang terdeteksi stunting dapat pulih dari masa tersebut melalui pemeriksaan kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta dengan konsumsi makanan bergizi. "Kami cukup senang dengan semangat warga khususnya ibu hamil dalam mengikuti posyandu bumil ini, membuktikan bahwa ibu-ibu telah memahami pentingnya kesehatan melalui pencegahan risiko penyakit seperti halnya stunting dengan melaksanakan anjuran yang kami sampaikan selama ini," tandasnya. *