BALIKBUKIT - Target partisifasi pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) di Kabupaten Lampung Barat pada 14 Februari 2024 lalu diatas target nasional. Seperti diketahui target nasional 82 persen, sementara itu partisifasi pemilih di Lampung Barat rata-rata di angka 83 persen.
Ketua KPU Lampung Barat Arip Sah, S.Kom., mengatakan, berdasarkan hasil penghitungan pihaknya yakni jumlah surat suara terpakai, dibagi jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), kemudian dikalikan 100 persen, maka diketahui partisifasi pemilih di bumi beguai jejama sai betik tersebut meningkat dari Pemilu 2019 dan melampaui target nasional.
”Alhamdulillah, untuk tingkat partisifasi pemilih pada Pemilu 2024 di Lampung Barat berada di angka rata-rata 83 persen, angka tersebut diatas target nasional yakni 82 persen. Atas dasar tersebut, kami optimis pada Pilkada serentak 27 November 2024 akan meningkat," ungkapnya, Selasa 18 Juni 2024.
Menurutnya, pada Pemilu lalu untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) berada di angka 84,07 persen, atau 187.525 pemilih. Kemudian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) 83,96 persen atau 187.276 pemilih, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 83,99 persen atau 187.363 pemilih.
Selanjutnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung 83,91 persen atau 187.185 pemilih, terakhir DPRD Kabupaten 83,89 persen atau 187.122. "Jumlah tingkat partisifasi pemilih tersebut dari total DPT Lampung Barat sebanyak 223.066," jelasnya.
Terusnya, jelang Pemilu lalu KPU Lampung Barat telah mengklasifikasikan jenis-jenis pemilih yang akan ikut berpartisipasi. Ada 5 jenis pemilih yang akan meramaikan pesta demokrasi lima tahunan itu.
”Pemilih di Lampung Barat sendiri bermacam-macam usia. Jika diklasifikasikan ada lima, yakni generasi Milenial, generasi Z, generasi X, generasi baby boomer, dan lansia,” ujarnya.
Menurutnya, pemilih didominasi oleh generasi Milenial. Jumlahnya mencapai 33,16 persen dari seluruh pemilih yang ada di Lampung Barat.
”Untuk generasi Milenial sendiri rata-rata pemilihnya ada kisaran umur 25-39 tahun yang total pemilihnya sendiri sebanyak 73.972 orang, serta ada baby boomer yang umurnya berkisar 56-76 tahun,” kata dia.
”Sedangkan untuk generasi X umurnya berkisar dari umur 40-54 tahun yang jika dipersentasekan 30,43 persen atau 67,888 orang. Kemudian untuk generasi Z yang umurnya berkisar dari 17-25 tahun jumlahnya 41.630 orang atau 18,66 persen. Dan yang terakhir ada pemilih lansia yang umurnya dari 76 tahun ke atas sebanyak 3.668 orang atau 1,64 persen,” tandasnya.
Karena generasi Z ini baru pertama kali melakukan pencoblosan, jadi mereka harus mengerti apa arti dari pemilu. “Kalau yang umurnya sudah 25 tahun mungkin sudah pernah melakukan walaupun sekali. Berbagai upaya telah kita sampaikan kepada pemilih pemula, seperti sosialisasi terkait warna kertas pada Pemilu dan mencegah untuk tidak terjadinya Golput,” tutupnya. *