BALIKBUKIT – Kawanan gajah liar di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat (Lambar), makin meresahkan masyarakat setempat. Sejak Sabtu malam 6 Juli 2024, kawanan satwa berbelalai itu terpecah menjadi empat kelompok.
Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh dan BNS, Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, kawanan gajah berpencar, dan terpecah menjadi empat kelompok. Kondisi itu semakin meresahkan masyarakat, terlebih kawanan gajah terus mendekati pemukiman dan juga areal pertanian dan perkebunan masyarakat.
”Saat ini kawanan gajah berpencar menjadi empat kelompok, salah satu kelompok itu berada di Pemangku Rowo Agung, Pekon Rowo Rejo, sempat menyeberang dan masuk ke areal persawahan,” ungkapnya.
Kelompok lainnya, diatas permukiman masyarakat, dan terhitung kawanan gajah terpecah menjadi empat kelompok. ”Tadi malam masyarakat juga melaporkan enam ekor ada di Pemangku Marga Jaya, di belukaran dan dekat dengan kebun, selebihnya itu ada di belukaran dan sawitan,” ujarnya.
Rencananya, kata Sugeng, hari ini Senin 8 Juli 2024 pihaknya bersama dengan Satgas akan memantau langsung kelokasi guna merencanakan langkah selanjutnya dalam rangka meminimalisir ancaman dari satwa berbadan tambun itu.
”Besok kami akan menatau di lapangan dan akan kita ambil tindakan, langkah-langkah untuk ditindaklanjuti, termasuk kita koordinasi kan dengan pihak terkait, ada TNI bhabinsa dan kalau memang nanti bisa mengarahkan kawanan gajah itu agar bergabung dalam satu kelompok lagi, sehingga memudahkan proses penggiringan,” imbuhnya.
Terkait dengan kerusakan GPS yang dipasang di kawanan gajah tersebut, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini TNBBS Resort Suoh, untuk bisa dipasang kembali.
”Keberadaan GPS itu sangat diperlukan dalam memudahkan dalam proses pemantauan, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, apakah sudah siap GPS, kalau sudah siap akan kita pasang dan kita rencanakan di wilayah Pekon Rowo Rejo,” pungkasnya. *