Ia juga memberikan penghargaan kepada Pondok Pesantren dan semua mitra yang telah bekerja sama untuk menghadirkan teknologi canggih ini kepada pemuda dan komunitas santri, khususnya Bank Indonesia Provinsi Lampung yang telah mendukung program ini dan terus berusaha dekat dengan petani serta UMKM.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am Sholeh, menyatakan bahwa salah satu pilar kemandirian ekonomi Indonesia adalah keaktifan dan kemandirian anak muda dalam aktivitas kewirausahaan dan ekonomi.
"Kegiatan sekolah melon untuk milenial ini adalah bagian dari kontribusi masyarakat, terutama pesantren, dalam mempercepat perwujudan kemandirian bangsa," kata Asrorun.
Menurut Asrorun, program Sekolah Melon ini juga bertujuan untuk mencetak generasi muda yang kreatif dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA:Miliki Potensi Wisata Air Terjun, Camat Minta Pengembangan Potensi Wisata Alam
"Komitmen Presiden untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 tidak akan berhasil tanpa dukungan generasi muda yang kreatif, berkemampuan, dan mandiri dalam bidang ekonomi," katanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, menambahkan bahwa pesantren dan ekonomi syariah merupakan potensi besar dalam mendukung perekonomian Indonesia.
"Santri yang sebagian besar adalah generasi Z memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi syariah untuk mendukung perekonomian Indonesia," ujar Junanto.
Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Lampung, Hasanuddin Errezha, menyatakan bahwa Sekolah Melon menjadi wadah bagi pemuda dan komunitas santri untuk memperdalam teknologi di bidang pertanian.
BACA JUGA:Jon Edwar: Seluruh OPD Harus Dukung Sertifikasi Aset Tanah
"Ini akan membantu generasi muda dan komunitas santri mencintai dunia pertanian serta membantu pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional di masa depan," ujar Hasanuddin.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung, Ibu Maidawati Retnoningsih Samsudin, Kepala Balai Besar POM di Bandar Lampung, Ani Fatimah Isfarjanti, dan Pengasuh Yayasan Perguruan dan Pesantren Mathla'ul Anwar Cintamulya, Kyai Imam Sonhaji.