Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sondaica) dan Asal Usul
ilustrasi/net--
Radarlambar.bacaoran.co - Harimau sumatra (Panthera tigris sondaica) yang mendiami pulau Sumatera, dan satu-satunya anggota subspesies harimau sunda yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Harimau ini termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN.
Populasi liar saat ini ndiperkirakan 400-500 ekor, utamanya hidup di Pegunungan Bukit Barisan. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik unik, dimana menandakan bahwa subspesies tersebut mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.
Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar populasi harimau sumatera. Pembalakan tetap berlangsung di taman nasional tentu seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau sumatera terbunuh antara tahun 1998 sampai dengan 2000.
Pada tahun 2017, Satuan Tugas Klasifikasi Kucing dari Cat Specialist Group merevisi taksonomi kucing sehingga populasi harimau hidup serta punah di Indonesia sekarang digolongkan sebagai P. t. sondaica.
Asal-usul
Harimau dipercaya keturunan hewan pemangsa zaman purba dimana dikenal sebagai Miacids. Miacids hidup akhir zaman Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, ‘The Natural History of Wild Cats’). Harimau kemudian berkembang di kawasan Asia timur.
Di Tiongkok serta Siberia sebelum berpecah menjadi dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat serta barat daya menjadi harimau kaspia. Sebagian bergerak dari asia tengah menuju arah kawasan pegunungan barat, selanjutnya ke Asia Tenggara serta Kepulauan Sunda, sebagiannya lagi bergerak ke barat hingga ke India.a