Harimau ‘Pemangsa Manusia’ Belum Terindentifikasi, BB-TNBBS Perkirakan Usia Dewasa

--

SUOH –Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) memperkirakan, harimau sumatera (Panthera Tigris Sondaica) yang menyerang Karim Yulianto (46) warga Pemangku Kalibata, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat hingga meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan pada Sabtu malam 21 September 2024 lalu, merupakan harimau dewasa.

Kepala Bidang (Kabid) TNBBS Bidang Wilayah II Liwa, San Andre Jatmiko, S. Hut., M.M., mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikasi sementara, harimau yang menyerang Karim Yulianto saat beraktifitas di lahan garapannya tersebut, lebih besar dibandingkan dengan harimau yang tertangkap oleh petugas pada Rabu 22 Mei 2024, yang sebelumnya memangsa warga Pekon Tembelang Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS).

”Tim di lapangan kesulitan untuk mengidentifikasi (harimau) yang telah memangsa warga tersebut, karena kondisi saat evakuasi korban itu malam hari, sehingga jejak-jejak kaki yang diduga harimau itu banyak hancur. Namun perkiraan itu lebih besar dari yang sudah di evakuasi sebelumnya,” ungkap San Andre Jatmiko.  

Menurut dia, saat ini tim di lapangan terus berupaya melakukan idetifikasi termasuk melakukan upaya evakuasi terhadap harimau tersebut. Selain memasang kamera trap pada titik-titik di sekitar lokasi, tim gabungan juga telah memasang dua unit kandang jebak (perangkap).

”Per-dua hari pemeriksaan akan dilakukan oleh petugas baik kamera trap maupun kandang jebak,” kata dia melanjutkan.

Lanjutnya, pihaknya juga berencana menambah dua kandang jebak lainnya yang terpasang di titik lain, yakni sebelumnya terpasang di sekitar Pekon Tembelang.   

”Di Suoh dan BNS itu kita punya empat unit kandang jebak, sekarang terpasang dua unit. Kemudian dua unit lainnya yang terpasang di titik lain akan kita pindahkan juga, proses pemindahan ini nantinya akan bersamaan dengan pengecekan kamera trap dan kandang jebak,” kata dia.

San Andre   menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua   pihak yang terlibat dalam penanganan konflik manusia dan satwa tersebut, mulai dari kepolisian, TNI, aparatur pemerintahan kecamatan, pekon dan juga masyarakat.

”Tim di lapangan luar biasa. Mulai dari kepolisian, TNI, dukungan pekon dan masyarakatnya tentu ini kita apresiasi,” ujarnya.

Sementara itu, sebelumnya Aparat gabungan dari pemerintah Kecamatan Suoh, TNI, Polri, TNBBS Resort Suoh dan masyarakat berhasil menemukan organ tubuh Karim Yulianto (46).

Organ tubuh yang ditemukan yakni berupa tulang paha dan tulang betis, yang sebelumnya pada saat penemuan mayat korban, organ tubuh berupa kali sebelah kanan hilang.

Camat Suoh Dapet Jakson, SIP., mengungkapkan, tulang kaki korban tersebut ditemukan disekitar lokasi penemuan mayat korban sehari sebelumnya. Tulang-tulang tersebut diserahkan kepada pihak keluarga.

"Setelah dilakukan pencarian oleh petugas gabungan, akhirnya tulang paha dan tulang betis korban ditemukan dan langsung kami serahkan kepada pihak keluarga," ungkap Dapet Jakson, Minggu malam 22 September 2024. *

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan