Dunia Semakin Kacau, Kini Giliran Korut Ancam Tembak Nuklir
Foto : ilustrasi google--
Radarlambar.Bacakoran.co - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un kembali mengatakan terkait potensi penggunaan senjata nuklir oleh korsel, ini terjadi saat eskalasi terus memanas antara Pyongyang dengan rival mereka, Korea Selatan (Korsel).
Dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Jumat (4/10/2024), Kim Jong Un mengatakan pasukannya akan menggunakan senjata nuklir 'tanpa ragu' jika wilayah Pyongyang diserang oleh Korsel serta sekutunya, Amerika Serikat (AS).
"'Jika' mereka mencoba menggunakan angkatan bersenjata yang melanggar kedaulatan DPRK... DPRK akan menggunakan tanpa ragu semua kekuatan ofensif yang dimiliki mereka, termasuk senjata nuklir," kata kantor berita Korut, KCNA.
Pernyataan itu muncul setelah Korsel menggelar parade militer awal minggu ini. Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengancam negaranya akan menghancurkan Korut jika benar-benar menyerang dengan senjata nuklir mereka.
"Kalau Korut memakai senjata nuklir, mereka itu bahkan akan menghadapi tanggapan yang sangat tegas serta luar biasa dari militer kami begitupun aliansi AS dan Republik Korea. Hari itulah akan menjadi akhir rezim Korea Utara," katanya, ketika dirinya m berpidato di hadapan ribuan anggota angkatan yang bersatu di Pangkalan Udara Seoul agar menghadiri acara tersebut.
Menanggapi hal ini, secara spesifik Kim Jong Un menyebut Yoon sebagai boneka dan 'orang yang tidak normal'.
Pertengkaran terbaru terjadi beberapa minggu setelah Korut mengatakan gambar fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya. Sejumlah gambar memperlihatkan Kim Jong Un sedang mengunjungi lokasi itu serta meminta lebih banyak sentrifus untuk meningkatkan persenjataan nuklir negaranya.
Hal ini merupakan hal yang baru bagi negara itu, yang melakukan uji coba nuklir pertamanya pada tahun 2006 dan berada di bawah serangkaian sanksi PBB karena program tersebut. Pasalnya, Pyongyang belum pernah mengungkapkan rincian fasilitas pengayaan uraniumnya kepada publik sebelumnya.
Hubungan antara Korut dan Korsel berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Korut baru ini mengumumkan pengerahan 250 peluncur rudal balistik dengan perbatasan selatannya.
Pyongyang telah menetapkan Korsel sebagai 'musuh utama' seraya menyatakan dirinya sebagai kekuatan senjata nuklir yang 'tidak dapat diubah'.
Adapun ancaman perang nuklir sebelumnya terus bergema di Eropa. Bahkan Negara Rusia yang tengah berperang melawan Ukraina menyatakan tidak akan ragu menggunakan senjata itu jika diperlukan.(*)