Setelah Purna Tugas, Jokowi Ingin Kembali ke IKN. Apakah Ini Tanda Khawatir?
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan usai mendarat perdana di Bandara IKN, Kalimantan Timur. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)--
Radarlambar.bacakoran.co- Analis politik Adi Prayitno memberikan tanggapan terkait keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk rutin mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober mendatang.
Menurut Adi, meskipun niat baik tersebut patut diapresiasi, tantangan muncul karena Jokowi tidak lagi menjabat sebagai pejabat negara pada saat itu.
"Pertanyaannya, Jokowi akan ke IKN dalam kapasitasnya apa setelah tidak menjadi presiden lagi?" ungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia tersebut.
Ia menilai bahwa meskipun Jokowi mungkin beralasan bahwa putra sulungnya, Gibran Rakabuming, sebagai wakil presiden terpilih akan berkantor di IKN, hal itu tetap tidak mengubah fakta bahwa dia bukan lagi pemimpin negara.
Adi menekankan bahwa kunjungan Jokowi ke IKN tidak akan memberikan dampak signifikan jika hanya sebatas berkunjung dan melihat-lihat. "Jika hanya sekadar bermain atau lihat-lihat, tentu tidak ada signifikansinya," jelasnya.
Menurutnya, sebaiknya Jokowi menyerahkan urusan IKN kepada Prabowo Subianto, presiden terpilih, untuk memastikan keberlanjutan proyek yang telah menjadi inisiatif Jokowi.
Pernyataan Jokowi yang menyebutkan akan rutin berkunjung ke IKN setelah tidak menjabat dinilai Adi sebagai bentuk kekhawatiran terhadap nasib proyek tersebut di pemerintahan mendatang.
"Dengan menyatakan rencananya itu, seolah ada desakan agar pemerintahan berikutnya tidak mengabaikan proyek ini,"tambahnya.
Adi menambahkan bahwa Prabowo Subianto telah berjanji untuk melanjutkan semua program yang telah dirancang oleh Jokowi.
"Jadi, cukup sudah Jokowi tidak lagi menjadi presiden dan urusan IKN itu urusan Prabowo. Jangan sampai ada kesan bahwa Jokowi khawatir proyeknya tidak akan diprioritaskan di masa depan,"tuturnya.
Sebelumnya, dalam wawancara di IKN, Jokowi menegaskan komitmennya untuk terus mengunjungi IKN setelah purna tugas, meskipun berbagai pandangan muncul mengenai peran dan signifikansinya dalam konteks pemerintahan yang baru.(*)