Ringinjaya Impikan Akses Jalan Memadai
sabtu--
BANDARNEGERI SUOH - Masyarakat Pekon Ringinjaya, Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat memimpikan akses jalan yang memadai sebagaimana akses jalan menuju pekon lainnya di kabupaten setempat.
Seperti diketahui, Pekon Ringinjaya saat ini masih menjadi pekon dengan akses jalan yang sulit. Pemkab Lampung Barat, setiap tahunnya hanya mengalokasikan kurang dari Rp200 juta, untuk penanganan ruas jalan menuju pekon setempat, padahal kondisi akses jalan yang masih memprihatinkan.
Peratin Ringinjaya Hendriyanto mengatakan, sebagian besar jalan menuju pekon yang dipimpinnya masih berupa tanah merah, sehingga pada saat musim penghujan, nyaris tidak bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat, bahkan untuk sepeda motor hanya jenis tertentu saja yang bisa melintasi jalan tersebut karena kondisi yang sangat licin.
”Tentu kami sangat berharap dilakukan penanganan secara serius, karena masih banyak titik-titik yang sulit dilintasi oleh kendaraan saat musim penghujan seperti sekarang ini,” ungkap Hendriyanto.
Menurutnya, setiap musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) pihaknya menyampaikan usulan agar dibangunnya akses jalan menuju pekon setempat. ” Untuk usulan kami terus menyampaikan setiap tahun,” kata dia.
Mengingat akses jalan tersebut menjadi akses satu-satunya bagi masyarakat untuk menuju ibukota kecamatan, sambung Hendriyanto, maka pihaknya berharap apa yang menjadi harapan masyarakat tersebut untuk bisa menjadi skala prioritas.
”Kasihan saat ada yang sakit harus dirujuk, belum lagi anak-anak sekolah yang setiap harinya melintasi jalan yang licin dan berlumpur, karena itu kami berharap kedepan menjadi prioritas untuk dibangun,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Ambulance milik Pekon Ringin Jaya, harus berjibaku untuk bisa melewati jalan licin dan berlumpur, di titik yang dikenal sebagai tanjakan Tanah Merah, Bukit Harapan, yang diketahui jalan kabupaten yang tidak kunjung dibangun oleh pemerintah daerah.
Ambulance Pekon Ringinjaya tersebut seyogyanya akan menuju Puskesmas Rawat Inap (PRI) BNS, dengan membawa pasien yang hendak melahirkan atas nama Fauziah warga Pekon Ringinjaya.
Namun saat sampai di lokasi tanah merah, Bukit Harapan kendaraan tidak bisa melaju akibat kondisi yang licin, sehingga pasien terpaksa harus diturunkan dan dipapah oleh pihak keluarga untuk melewati tanjakan tersebut. Kejadian yang membuat miris ini, terjadi pada Selasa (28/11).
Anggota DPRD Lampung Barat Sugeng Hari Kinaryo mengungkapkan, terkait dengan kondisi jalan terserbut, ia telah berupaya maksimal dalam mengusulkan agar jalan tersebut dibangun.
Namun, kata dia, pada kenyataannya justru pembangunan dialihkan ke tempat lain, padahal kondisinya masih jauh lebih baik, sebab sebelumnya pernah dilakkukan penanganan.
“Sudah saya usulkan di Musrenbang pada tahun lalu, dan rencananya memang akan ditangani tahun ini. Tetapi nyatanya malah dialihkan untuk menangani jalan di Bunga Lotte, padahal meski kondisinya Bunga rusak namun itu masih jauh lebih layak dibandingkan dengan kondisi jalan di Tanah Merah, Bukit Harapan,” kata Sugeng.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi jalan tersebut, ia meminta pemerintah daerah untuk menjadikan penanganannya sebagai prioritas, karena selain bisa mengancam keselamatan dari pasien yang hendak dibawa ke puskesmas, juga ruas jalan tersebut setiap harinya dilintasi oleh siswa sekolah.