Pengembangan Wisata Danau Ranau, Tim Peneliti Universitas Malahayati Gelar FGD

TIM Peneliti Universitas Malahayati Bandar Lampung bekerjasama dengan Diskopdag Lampung Barat menggelar FGD terkait pengembangan wisata Jelajah Danau Ranau Lumbokseminung di Gedung PLUT komplek Pemkab Lampung Barat, Senin 14 Oktober 2024.-Foto Dok -

BALIKBUKIT  - Tim Peneliti Universitas Malahayati Bandar Lampung bekerjasama dengan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Kabupaten Lampung Barat menggelar Forum Group Discussion (FGD) terkait pengembangan wisata “Jelajah Danau Ranau” Lumbokseminung di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) komplek Pemkab Lampung Barat, Senin 14 Oktober 2024.

Tampak hadir Ketua Tim Peneliti Universitas Malahayati Dr. Febrianty, S.E, M.Si., beserta jajaran, sejumlah Perangkat Daerah, Pendamping PK2UMK Diskopdag, Pendamping Desa, Tenaga Ahli P3MD, Ketua Forum UMKM, Pelaku Pokdarwis, Konsultan PLUT, Unsur Media, Sentra IKM Kopi Balikbukit, Penggiat Fotografi, Konten Kreator, Pelaku Usaha Travel, Oner Kue Adat, Owner Sari rasa Hotel, Owner Sumber Barokah Liwa.

Pada pertemuan itu, sejumlah Perangkat Daerah, Pokdarwis, unsur media dan undangan lainnya memberikan masukan-masukan, dan saran terkait pengembangan wisata Jelajah Danau Ranau untuk kepentingan penelitian yang dilaksanakan oleh Tim Peneliti.  

Dikonfirmasi, Ketua Tim Peneliti Universitas Malahayati Dr. Febrianty, S.E, M.Si.,mengungkapkan, tujuan diadakannya kegiatan ini selain untuk sharing juga berdiskusi apa yang harus dilakukan pihaknya selaku tim riset dan yang bisa diusulkan kepada Kemendibudristek terkait pengembangan wisata khususnya jelajah Danau Ranau di Lampung Barat.   

Febrianty menjelaskan bahwa judul penelitian yang dilakukan pihaknya adalah “Integrasi Model Pentahelix dalam Pemberdayaan Kapasitas Ekonomi Masyarakat dan Pengelolaan Berkelanjutan di Wisata ‘Jelajah Danau Ranau’ Lumbok Seminung Lampung Barat”.

“Kita sudah melakukan penelitian sekitar satu tahun dan turun langsung ke Lampung Barat, selain itu juga kita telah menyebarkan kuesioner. Dari sekitar 500 koresponden, ada 25 orang diantaranya adalah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Lampung Barat,” ujar dia.

Febrianty mengaku selaku Tim Peneliti dari Universitas Malahayati yang gabungan dari beberapa universitas, melihat potensi Lampung Barat khususnya potensi wisata dan ekonomi kreatif itu sangat tinggi sekali, jadi bagaimana caranya berbagai stakeholder yang memiliki berbagai kepentingan ini bahu-membahu bersinergi. “Karena dari hasil riset kami ini, kami menemukan adanya model yang tepat dan model bagus yang bisa mendukung membagikan potensi-potensi, dan siap ketika pasar tematik wisata ini dilaunching pada tahun 2025 mendatang,” ujar dia 

“Dengan adanya model strategi ini mudah-mudahan menjadi acuan dan rekomendasi untuk bergerak bersama. Mengingat pasar tematik akan launching pada tahun 2025 maka pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pentahelix ini harus bahu membahu dan satu arah mewujudkannya. Jangan sampai pasar tematik ini hanya sebatas cerita tapi diharapkan berkelanjutan dan kita siap untuk mengukur keberlanjutannya,” sambungnya.

Ia menargetkan jika tahun 2025 bisa menghadirkan sebuah aplikasi yang bisa membantu para penjelajah wisata dan para wisatawan untuk mengeksplorasi wisata di Lampung Barat. “Mudah mudahan di tahun 2025 sudah ada aplikasi khusus untuk jelajah wisata dan tematik wisata ini,” harapnya

Ia mengaku senang dengan adanya pertemuan FGD tersebut dan pihaknya berharap hasil FGD ini menjadi masukan untuk pengembangan aplikasi digitalisasi. “Kita berharap hasil FGD ini bisa membantu pengembangan aplikasi digital yang sedang kita buat prototyping nya dan tinggal bagaimana diimplementasikan secara luas dan diperkenalkan pada tahun 2025 mendatang,” kata dia. 

Pihaknya berharap kepada pemerintah daerah dan masyarakat agar jangan menunda dan sebaiknya disegerakan. “Mudah-mudahan tahun depan sudah ada aplikasi yang bisa membantu para wisatawan mancanegara dan domestik untuk berkunjung ke Lampung Barat dan mengeksplorasi semua wisata yang tersedia di Kabupaten Lampung Barat,” pungkas dia. (lusiana)    

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan