Shalat Lima Waktu Sebagai Tiang Agama Islam
Ilustrasi Shalat - Net--
Radarlambar.bacakoran.co - Keberadaan shalat lima waktu dalam agama Islam ibarat tiang penopang dari suatu kubah atau bangunan. Tiang penopang tersebut merupakan tiang utama. Karena itu, jika tiang utama itu roboh, maka suatu bangunan akan roboh.
Dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Inti Segala Perkara Adalah Islam Dan Tiangnya Penopangnya Adalah Shalat.” (HR. Tirmidzi)
Dalam hadits itu disampaikan shalat dalam agama Islam adalah sebagai tiang penopang yang menegakkan bangunan. Bangunan tersebut dapat roboh dengan patahnya tiang utamnya. Begitu juga dengan Islam, bisa roboh dengan hilangnya shalat.
Selain itu, Dari ‘Abdullah bin ’Umar ra, Rasulullah Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda : “ Islam dibangun atas lima perkara, yakni: 1. Bersaksi Tidak Ada Sesembahan yang Wajib Untuk Diibadahi Kecuali Allah Dan Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah, 2. Mendirikan Shalat, 3. Menunaikan Zakat, 4. Naik Haji Ke Baitullah Jika Mampu, 5. Berpuasa Di Bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Menurut hadits itu islam adalah seperti kubah yang dibangun di atas lima tiang penopang atau rukun. Jika, tiang penopang bangunan yang terbesar tersebut roboh, maka robohlah kubah Islam. (*)