Polres Diminta Usut Pinjol yang Diduga Penyebab El Bunuh Diri
0312--
SUMBERJAYA - Masyarakat medesak aparat penegak hukum melajukan penyelidikan lebih dalam terkait penemuan mayat El warga Kelurahan Pajar Bulan, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat di intek PLTA Sungai (Way) Besai, Jumat ( 1/12).
Bahkan jika memang benar indikasi kematiannya yang diduga bunuh diri karena terlilit hutang pinjaman online (pijol) sebagaimana dugaan sementara Polsek Sumberjaya.
Berdasarkan pendapat dari Erik Dirgahayu warga Pekon Sukapura, Kecamatan Sumberjaya , diminta agar aparat melakukan pengecekan pinjol. Hal itu untuk lebih memastikan penyebab yang sebenarnya. Karena kemungkinan dan dikhawatirkan ada ancaman atau tekanan dari pihak pinjol sehingga korban mungkin di permalukan oleh pinjol.
“Diharapkan kepada apa aparat kepolisian khususnya Polres Lambar dapat menelusuri pinjol yg menyebabkan korban bunuh diri. Pemerintah harus bertanggung jawab atas kejadian yg mengakibatkan seseorang menghabiskan nyawanya dengan cara menghabiskan nyawanya sendiri agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ungkap warga yang merasa prihatin atas kejadian tersebut.
Berdasarkan keterangan pihak Kanit Reskrim Polsek Sumberjaya Ipda Mahmudi, S.H., setelah keluarganya mengecek dan melihat jenazah, diyakini bahwa korban merupakan El.
Korban memiliki ciri khusus yakni bagian jari kelingking kiri kanan bengkok tidak bisa lurus, memiliki gingsul dan pada bagian mata bentuknya kurang normal.
Kemudian, dirinya menerangkan, hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukan bahwa selaput dara jenazah masih utuh tidak mengalami kerusakan.
Dugaan sementara jenazah meninggal karena bunuh diri akibat depresi karena terlilit banyak hutang dari pinjaman online.
“Menurut keterangan para saksi juga, almarhumah pernah mencoba bunuh diri dengan meminum autan sekira seminggu lalu namun berhasil diselamatkan,” terangnya.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah juga tidak ada tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul atau tajam pada bagian seluruh tubuh.
“Meninggalnya almarhum karena terdapat banyaknya cairan pada bagian tubuh yang menutup pernafasan dan jantung sehingga terhenti pernafasan,” ucapnya.
“Saat ini keluarga korban juga menolak untuk dilakukan autopsi dan membuat berita acara penolakan autopsi,” pungkasnya.
Terpisah Kepala SMA Negeri 1 Waytenong Supandi, S.Pd, M.M., El, tidak masuk sekolah sejak Selasa (29/11). Dan ketidak hadirannya di sekolah menjadi pertanyaan lantaran sedang masa semester.
Atas ketidak hadirannya, pihak sekolah langsung melakukan upaya mencari keberadaannya dengan langkah pertama menghubungi orang tua menggunakan handphone.